Situbondo (ANTARA) - Balai Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, mencatat dalam kurun waktu tiga hari terhitung sejak Senin (25/9) hingga Rabu (27/9) luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Baluran di kawasan wisata alam itu mencapai 160,61 hektare.
Humas Taman Nasional Baluran Situbondo Joko Mulyono menyebutkan kebakaran hutan dan lahan Gunung Baluran yang terjadi sejak Senin, 25 September 2023 mencapai lebih dari 160 hektare karena embusan angin sangat kencang sehingga api dengan cepat menjalar.
"Pada hari pertama dan hari kedua luas kebakaran hutan kami laporkan 88,66 hektare, dan hari ketiga Rabu kemarin 71,95 hektare. Semoga hari ini api bisa dikendalikan," ujar Joko saat dihubungi di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Dia juga menyampaikan pada pagi hari ini petugas taman nasional dibantu relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan mitra taman nasional sekitar 50 orang kembali melakukan penyisiran ke lokasi kebakaran hutan dan lahan di gunung kawasan suaka margasatwa itu.
Menurut Joko, petugas taman nasional memantau pada Kamis (28/9) pagi tidak tampak asap di Gunung Baluran yang menandakan kebakaran hutan dan titik api sudah mulai berkurang.
"Untuk memastikan kebakaran hutan di Gunung Baluran, pagi tadi petugas Taman Nasional Baluran dibantu relawan Masyarakat Peduli Api dan mitra taman nasional kembali menyisir titik api," kata dia.
Sejauh ini petugas Taman Nasional Baluran dan dibantu relawan memadamkan api menggunakan peralatan pemadam kebakaran tradisional yakni gepyok dan jet shooter.
Objek wisata alam Taman Nasional Baluran Situbondo ditutup sementara sejak 25-30 September 2023 karena akses jalan satu-satunya digunakan petugas taman nasional untuk operasional dan mobilisasi petugas mengatasi kebakaran hutan dan lahan di kawasan wisata itu.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023