"Ada sekitar tujuh unit mobil yang dirusak warga, satu diantaranya milik Kapolres, satu milik TNI, satu milik pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Beberapa lainnya juga milik pejabat pemda setempat. Bahkan mobil kami juga turut dirusak warga," kata Ruli, seorang kontributor TVOne yang meliput kejadian itu, Selasa, per telepon.
Ruli mengatakan, peristiwa pembakaran sejumlah mobil tersebut berlangsung secara tiba-tiba setelah tim gabungan memusnahkan sejumlah alat-alat atau fasilitas kerja para pelaku penambangan emas ilegal itu.
Dia mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari pejabat pemda, TNI dan Polri itu memang telah merencanakan razia terhadap aktivitas ilegal itu sejak jauh hari.
Penertiban dilakukan dengan cara berkemping atau menginap di dekat kawasan yang memang tidak jauh dari lokasi penambangan emas tanpa izin itu.
"Penertiban direncanakan saat kemping yang dimulai pada Senin (13/5) dan rencananya akan berlangsung hingga Rabu (15/5). Bahkan Bupati Kuantan Singingi dan Kapolres turun langsung," katanya.
Kemudian pada Selasa (14/5), tim gabungan yang langsung dipimpin oleh Bupati dan Kapolres melakukan penyisiran ke aliran Sungai Kuantan Mudik yang berlokasi di Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan.
Pagi itu, demikian Ruli, tim gabungan menemukan sejumlah alat-alat kerja milik warga pelaku penambangan emas ilegal itu telah ditinggalkan begitu saja.
Pada saat itu, kata dia, Bupati kemudian memerintahkan agar barang bukti itu segera dimusnahkan di tempat dengan cara dibakar.
Semua anggota dalam tim itu kata Ruli turut serta dalam memusnahkan barang bukti tersebut, sementara dirinya bersama dua wartawan lainnya, masing-masing Guntur, kontributor ANTV dan Tommy, kontributor Kompas TV sibuk melakukan pengambilan gambar.
Tanpa disadari, kata dia, ternyata warga telah merencanakan perlawanan dengan cara merusak sejumlah mobil milik tim gabungan.
"Ada yang kacanya pecah, body mobil rusak dan kerusakan lainnya. Termasuk mobil kami dan mobil Kapolres," katanya.
Sementara mobil dinas Bupati Kuantan Singingi, Sukarmis, berhasil selamat dari upaya pengrusakan oleh warga tersebut. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa rusuh ini.
"Mobil bupati tidak sempat dirusak oleh warga, karena waktu itu, tim gabungan langsung melakukan penghalauan," kata saksi mata lainnya.
Bupati Kuantan Singingi, Sukarmis, lewat pesan singkat via selular mengatakan upaya pengrusakan yang dilakukan oleh pelaku penambangan emas ilegal itu merupakan perbuatan yang bisa dipidanakan.
"Untuk itu pula, saya mengharapkan kepolisian dapat menangkap para pelakunya dan menghukum mereka sesuai dengan undang-undang," katanya.
Sementara Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Wendry Purbyantoro saat dihubungi telapon genggam miliknya tengah tidak diaktifkan. (KR-FZR/A013)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013