Kami harus pastikan proyek tetap beroperasi dengan safety dan keandalan yang tinggi.Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyebut progres Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini telah mencapai 82 persen.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proyek RDMP Balikpapan memiliki tingkat kesulitan paling tinggi, karena pada saat yang sama kilang eksisting harus terus beroperasi.
"Kami harus pastikan proyek tetap beroperasi dengan safety dan keandalan yang tinggi," kata Nicke ketika mendampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meninjau proyek RDMP Balikpapan, Rabu, seperti dikutip dari keterangan resminya.
Nicke menyebut proyek tersebut terbagi menjadi dua, yakni untuk meningkatkan kapasitas terlebih dahulu serta meningkatkan kualitas plus meningkatkan produk dari petrochemical dan juga elpiji.
"Untuk tambahan kapasitas ini, tentu otomatis akan langsung menurunkan impor BBM sebanyak 100.000 barel per hari, dan ini dampaknya sangat besar terhadap current account defisitnya Indonesia," ujarnya pula.
Ia mengatakan kualitas produk yang dihasilkan RDMP Balikpapan juga akan ditingkatkan dari standar Euro2 menjadi Euro5, sehingga lebih ramah lingkungan sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
"Proyek strategis nasional ini kami dorong supaya bisa sesuai dengan target. Saya cukup bahagia dan bangga bahwa terlepas dari tantangan COVID-19, proyek ini telah mencapai target 82 persen," ujar dia.
RDMP Balikpapan memiliki total 5.203 equipment dengan berat mencapai 110.000 ton. Equipment terberat ada pada residual fluid catalytic cracking (RFCC) first regenerator dengan berat 1.099 ton. Sedangkan equipment tertinggi ialah propane/proylene dengan tinggi sekitar 110 meter.
RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina sebanyak 100 ribu barel per hari, sehingga sekaligus nantinya akan menurunkan impor BBM.
Sebelumnya, Pertamina melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) pada Jumat (23/6) telah menyelenggarakan Closing Ceremony Project Financing RDMP Balikpapan.
Pendanaan pembangunan proyek itu mendapatkan kepercayaan serta dukungan dari empat export credit agency dan 22 kreditur komersial yang nilainya mencapai 3,1 miliar dolar AS yang akan disalurkan kepada PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
RDMP Balikpapan juga akan menjadi kilang modern ramah lingkungan, karena dapat menurunkan emisi karbon dari efisiensi energi operasi serta produk yang akan dihasilkannya.
Baca juga: Komisi VI DPR RI pastikan proyek RDMP Kilang Balikpapan sesuai target
Baca juga: Pertamina: RDMP Balikpapan bakal jadi kilang modern ramah lingkungan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023