Johannesburg (ANTARA News) - Sedikitnya 17 siswa laki-laki meninggal saat perpeloncoan sekolah di bagian timur Afrika Selatan dalam waktu kurang dari satu pekan, demikian laporan media setempat, Senin.

Semua anak lelaki itu meninggal dalam kegiatan perpeloncoan sekolah di Provinsi Mpumalanga di bagian timur negeri tersebut, kata polisi seperti yang dikutip South African Broadcasting Corporation.

Enam di antara mereka meninggal setelah dibawa ke rumah sakit pada Rabu (8/5) dan Kamis, dan sebagian lagi masih dirawat di rumah sakit, kata laporan tersebut.

Menurut kebiasaan setempat, perpeloncoan biasanya dipandang sebagai pesan tradisional buat anak lelaki untuk memasuki usia dewasa. Namun, perpeloncoan kuno tahun ini menjadi kegiatan mematikan buat anak lelaki itu, demikian laporan Xinhua.

"Operasi yang gagal tersebut diduga melenceng", tapi "kaum tradisional menuding kematian itu terjadi di sekolah palsu", kata laporan itu.

Polisi telah melakukan penyelidikan mengenai kematian anak lelaki tersebut.

Laporan itu mengatakan para pemimpin tradisional dan pemerintah loka berencana melakukan kegiatan guna memastikan keadaan dapat memenuhi standar keselamatan dan kesehatan yang ketat.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013