Angkanya masih dibahas, tetapi pasti akan ditingkatkan

Cilacap (ANTARA) - Unilever Indonesia akan meningkatkan pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik pada tahun ini setelah berhasil memproses 62.360 ton sampah plastik pada 2022.

"Angkanya masih dibahas, tetapi pasti akan ditingkatkan," kata Kepala Divisi Environment dan Sustainability Yayasan Unilever Indonesia, Maya Tamimi di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Ketika menjawab pertanyaan seberapa besar kebutuhan plastik Unilever Indonesia pada tahun 2022, Maya mengatakan angka 62.360 ton itu sudah di atas kebutuhan plastik perusahaannya. Artinya, sampah plastik yang diproses perusahaan itu melalui mitra dan kelompok binaan sudah di atas penggunaan plastik oleh perusahaan itu per tahun.

Capaian pemrosesan 62.360 sampah plastik berasal dari pengumpulan sampah anorganik dari Bank Sampah binaan Unilever Indonesia dan jaringannya yang jumlahnya mencapai lebih dari 28.633 ton.

Lalu dari hasil pemrosesan 33.727 ton sampah plastik di fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) bersama para mitra. Sepanjang 2022 fasilitas refill yang terdapat di Bank Sampah binaan Unilever Indonesia berhasil mengurangi 1,6 ton penggunaan virgin plastic.

Upaya Unilever Indonesia melatih dan memberi stimulan kepada lebih dari 4.000 Bank Sampah, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), pengepul, telah meningkatkan kapasitas mereka mengelola sampah daur ulang. Dari seluruh titik kumpul sampah plastik tersebut, jumlah penjualan sampah plastik oleh mitra program mencapai lebih dari Rp95 miliar.

Baca juga: Cilacap maksimalkan pengelolaan sampah jadi energi terbarukan

Salah satu mitra Unilever Indonesia adalah fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Cilacap yang menghasilkan Energi Baru Terbarukan (EBT) 70-80 ton per hari, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia.

Komitmen Unilever Indonesia untuk penanganan sampah plastik di hulu dengan mendesain produk yang lebih bijak dalam penggunaan plastik baik dalam hal jumlah penggunaan plastik maupun jenis plastiknya.

Di tengah, mendorong kolaborasi pengumpulan dan pemrosesan sampah, sembari mendorong perubahan perilaku masyarakat, antara lain dengan membina lebih dari 4.000 Bank Sampah di 11 provinsi yang dapat diakses secara digital melalui Google My Business dan Duitin.

Kemudian membantu konsumen lebih bijak menggunakan plastik melalui berbagai inisiatif, seperti Program U-Refill berupa penyediaan fasilitas refill station di 300 Bank Sampah binaan yang tersebar di Jabodetabek dan Jawa Timur.

Di hilir, Unilever Indonesia berinvestasi mengatasi masalah sampah kemasan plastik di bagian akhir pengolahan sampah, termasuk membantu meningkatkan kapasitas pengumpulan dan pengelolaan sampah di dua fasilitas RDF menjadi EBT yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan dinas lingkungan hidup setempat.

Baca juga: Le Minerale: Sinergi ekosistem daur ulang wujudkan ekonomi sirkular
Baca juga: Plastic Bank Indonesia kumpulkan 50 ribu ton sampah plastik

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023