Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mewaspadai tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan ekspektasi inflasi, terkait rencana kebijakan BBM yang akan ditempuh Pemerintah dan akan melakukan penguatan operasi moneter melalui penyerapan likuiditas.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam keterangan mengenai hasil rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Selasa mengatakan, meski Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2013 mengalami deflasi, Bank Indonesia tetap mewaspadai tekanan inflasi yang akan muncul.

Penguatan operasi moneter tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan tingkat fundamentalnya dan didukung dengan langkah-langkah lanjutan untuk pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar valuta asing, antara lain dengan mempublikasikan kurs referensi spot Rupiah/dollar Amerika Serikat (AS) di pasar domestik dalam waktu dekat.

Ke depan, Bank Indonesia akan mewaspadai sejumlah risiko terhadap tekanan inflasi maupun nilai tukar, dan akan menyesuaikan respon kebijakan moneter bila diperlukan. Selain itu, koordinasi bersama Pemerintah terus diperkuat dengan fokus pada upaya meminimalkan potensi tekanan inflasi dan mengelola defisit transaksi berjalan.

Sebelumnya, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan tingkat BI rate sebesar 5,75 persen yang dianggap masih konsisten dengan target inflasi 2013 dan 2014 sebesar 3,5 - 5,5 persen.

Sementara nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi secara moderat pada April 2013, dengan intensitas tekanan yang menurun sejalan dengan kembali meningkatnya aliran modal masuk.

Nilai tukar rupiah secara point to point hanya melemah sebesar 0,05 persen (mtm) mencapai Rp9.723 per dolar AS dengan volatilitas yang masih terjaga.

Permintaan valas yang mengalami peningkatan dapat diimbangi oleh meningkatnya pasokan valas nonresiden yang didukung oleh persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia paska penerbitan global bond Pemerintah RI.

Perubahan "outlook rating S&P" dari positif ke stabil berdampak sesaat pada nilai tukar Rupiah. Bank Indonesia juga akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian serta melanjutkan langkah-langkah pendalaman pasar valuta asing.


Pewarta: Dody Ardiansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013