Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Building Industries (BBI), unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang memproduksi bahan bangunan, menargetkan dana investasi sebesar Rp 1,2 triliun.
Nantinya, dana segar tersebut akan digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja perusahaan hingga tahun 2015.
"Untuk tahun ini kami anggarkan dana sebesar Rp 300 miliar dan setiap tahunnya hingga 2015 jadi total sekitar Rp 900 miliar. Namun, kami targetkan secara keseluruhan Rp 1,2 triliun," ujar Chief Executive Officer BBI, Yogi Pratomo Widhiarto saat acara Media Visit BBI di Pabrik BBI, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dana investasi itu 70 persen didapatkan dari pinjaman bank, dan proporsi ekuitas 30 persen. Memasuki tahun 2015 mendatang perseroan juga akan menjajaki lini bisnis barunya di sektor konstruksi material.
"Sebelumnya, perseroan sudah memasuki konstruksi material melalui BNBR namun hanya mencakup bantalan kereta api. Kalau tahun 2015 nanti kita masuk untuk wilayah pelabuhan dan tol," ujarnya.
Seiring dengan penambahan kapasitas produksi, perseroan juga akan menambahkan alat-alat pendukung lainnya. "Kami akan tambahkan sekitar 6-8 mesin guna meningkatkan produksi kami," katanya.
Adapun penggunaan dana investasi, perseroan mendapatkan dari beberapa pinjaman bank dan kas internal. "Modalnya sebenarnya alternatif, karena ini kan bertahap. Untuk pinjaman bank kami gunakan dari Bank Artha Graha dan satu bank syariah," ujarnya.
Di sisi lain, sebagai produsen bahan bangunan, pihaknya optimis bahwa industri bahan bangunan memiliki prospek sangat bagus seiring dengan pertumbuhan industri properti dan konstruksi.
"Dengan melihat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan daya beli konsumen yang terus meningkat, perseroan optimistis industri bahan bangunan akan terus melaju," kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013