Hangzhou (ANTARA) - China berhasil menjadi juara di final Arena of Valor Asian Games Version dan mengantongi medali emas esports pertama di Asian Games.
Medali emas esports pertama di Asian Games dianugerahkan pada Selasa (26/9) saat tuan rumah China mengalahkan Malaysia dengan skor 2-0 dalam babak final Arena of Valor
Asian Games Version.
China sudah menciptakan keunggulan 4.000 poin di menit ketujuh pada pertandingan pertama, dan meski dua menit kemudian clash laner Malaysia Nicholas NG Khai Shuan berhasil mengalahkan pemain bintang yang menjadi farm laner China Xu Bicheng, tidak ada yang dapat mengubah hasil pertandingan.
Ada tiga posisi lain dalam ajang ini: mid lane (jalur tengah), support (pendukung), dan jungle (berburu monster).
Format pertandingan di Asian Games tersebut adalah best-of-three, dan China, yang meraih match point, tampil lebih baik lagi di pertandingan kedua, dan tidak memberikan kesempatan bagi lawan mereka untuk menyegel medali emas paling berharga dalam sejarah esports.
"Saya merasa sangat senang dan bahagia sekarang. Berdiri di podium pada saat itu, saya merasa sangat bangga, saya pikir semua orang tampil dengan baik," ungkap pemain support dari tim China Jiang Tao.
"Kami berhasil, kami memenangkan medali emas," tambah Jiang.
Pada hari yang sama beberapa saat sebelumnya, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0 untuk meraih medali perunggu.
Tujuh medali emas akan diperebutkan dalam kompetisi esports yang berlangsung selama sembilan hari, termasuk dua gim seluler (mobile game). League of Legends secara luas dianggap sebagai pertandingan yang paling populer.
Pada 2018, esports menjadi cabang olahraga demonstrasi di Asian Games Jakarta. Esports juga akan muncul sebagai ajang perebutan medali di Nagoya, Jepang, pada 2026 mendatang.
Kompetisi esports pada Rabu (27/9) ini akan menentukan perolehan medali FC Online.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023