"Concern para investor dari luar negeri itu adalah masalah perizinan yang rumit," kata Chatib usai bertemu dengan Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa Jakarta masih memiliki banyak lini yang bisa dikembangkan dan menarik perhatian para investor terutama investor asing. Chatib bahkan mengatakan sudah banyak investor yang mengantri untuk menanamkan modalnya di Jakarta.
"Jumlahnya besar sekali, saya tidak hapal. Tapi yang jelas, banyak yang ingin investasi di Jakarta," katanya.
Dia melanjutkan, jika Jokowi mampu mempermudah perizinan menjadi satu pintu, bisa meningkatkan nama Jakarta.
"Jakarta jadi barometer dari nasional, ini akan memperbaiki prosesi bahwa melakukan investasi di Indonesia itu mudah dilakukan," katanya.
Payung hukum yang akan menaungi sistem perizinan satu pintu ini, kata Chatib, sudah masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dalam bentuk Peraturan Daerah.
"Langkah konkrit yang jelas memotong jalur yang memperlambat perizinan," katanya.
Dia kembali menyatakan bahwa jika Jokowi berhasil menerapkan sistem satu pintu dalam perizinan, seperti yang dilakukannya di Solo maka peringkat Jakarta dalam kota yang paling diincar di Indonesia akan naik.
"Jakarta masih di peringkat ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Kalau Pak Gubernur berhasil mengubah sistem ini, Jakarta bisa jadi peringkat pertama," katanya.
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013