Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi bergerak cenderung stabil menjelang pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI rate) hari ini.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah nilainya sebesar lima poin menjadi Rp9.735 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.730 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah relatif stabil, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini kami perkirakan masih mempertahankan suku bunga BI rate di 5,75 persen dengan beberapa pertimbangan," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, beberapa faktor BI masih mempertahankan BI rate, yakni inflasi April tahun ini agak mereda. Kemudian, ekspektasi inflasi masih naik tetapi relatif terkendali.
Selain itu, inflasi inti masih aman tertolong pelemahan harga emas. Lalu, nilai tukar rupiah masih mencatat apresiasi 0,6 persen sepanjang tahun ini, dan tren suku bunga global masih mencatat penurunan.
Lana menambahkan Bank Indonesia juga menunggu keputusan pemerintah untuk kebijakan bahan bakar minyak (BBM) subsidinya. Jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi premium menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter, BI rate kemungkinan bisa naik hingga 50 bps dan menjadi 6,25 persen di tahun 2013.
Sementara dari global, lanjut dia, dua minggu lalu beberapa negara menurunkan suku bunga acuannya 25 bps yakni bank sentral Australia menjadi 2,75 persen, Korea (2,5 persen) dan India (7,25 persen).
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah kembali melemah terimbas pelemahan mata uang yen Jepang.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga melihat peluang kemungkinan akan berakhirnya program pembelian obligasi oleh The Fed, sehingga dolar AS kembali menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013