Kami kasih waktu dua pekan. Jika tidak (segera beroperasi), kami akan lakukan langkah tegas termasuk pencabutan hak penempatan
Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memberi kesempatan kepada para pedagang yang sudah mendapat hak guna/hak sewa kios dan los di Pasar Pon, untuk beroperasi kembali demi mengoptimalkan fungsi pasar tradisional itu setelah revitalisasi pasar tersebut.
"Kami beri kesempatan para pedagang untuk beroperasi lagi. Kami kasih waktu dua pekan. Jika tidak (segera beroperasi), kami akan lakukan langkah tegas termasuk pencabutan hak penempatan," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Selasa.
Peringatan dan pemberian jatuh tempo penempatan kios dan los itu disampaikan Bupati sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan fungsi Pasar Pon agar kembali ramai.
Ia mengaku sedih bangunan pasar tradisional telah direvitalisasi menggunakan anggaran besar bersumber APBN tersebut nyaris terbengkalai.
Gedungnya megah, dengan konstruksi dua lantai dan desain eksterior dan interior kuno namun ikonik itu kini malah tak banyak dikunjungi pembeli.
Imbasnya, banyak pedagang yang memilih tutup. Selain volume transaksi turun drastis dibanding beberapa tahun sebelumnya, pergeseran pangsa pasar ke ranah digital menyebabkan kios dan los di Pasar Pon yang beroperasi tak sampai 50 persen.
Baca juga: Trenggalek dorong pedagang pasar rambah pasar digital
Baca juga: Dekranasda Trenggalek imbau pelaku UMKM melakukan transformasi digital
Data yang dihimpun, terhitung ada sebanyak 150 los yang ditempati dari proyeksi sebanyak 231 los. Sementara untuk kios saat ini ada sebanyak 146 yang aktif dari jumlah sebanyak 296 kios.
Arifin tak menampik, para pedagang yang memutuskan untuk berhenti beroperasi itu dipengaruhi oleh sepinya pembeli di Pasar Pon Trenggalek.
"Ini menjadi ikhtiar kita bersama untuk kembali meramaikan pasar ini. Selain tiga isu prioritas seperti, pasar tumpah, parkir gratis dan penambahan fasilitas, pasar online dan termasuk kios-los yang tutup juga dibahas," ujarnya.
Sebelumnya, dalam diskusi bersama pedagang itu ada beberapa langkah yang akan dilakukan pemerintah daerah untuk kembali meramaikan pasar.
Langkah jangka pendek itu meliputi pasar tumpah yang digelar setiap Jumat-Minggu, parkir gratis mulai Oktober-Desember, hingga penambahan akses masuk dari empat sisi.
"Rencana jangka menengahnya, membuat akses tangga ke lantai dua dari luar dan rencana penggabungan pasar basah dan pasar kering. Namun untuk penggabungan itu masih perlu kajian lebih dalam," katanya.
Baca juga: Kampung Durian Trenggalek juara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Baca juga: KAI inventarisasi aset jalur perlintasan KA di Tulungagung-Trenggalek
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023