Saya hanya bisa mengingat apa yang bisa diingat. Anda harus menerima ini... apabila ada hal lain yang muncul, saya bisa melanjutkan hidup bersamanya,"
Berlin (ANTARA News) - Angela Merkel mengatakan ia tidak memiliki apapun untuk dirahasiakan terkait masa lalunya guna menolak klaim dalam sebuah buku baru bahwa dirinya lebih aktif berkomitmen kepada rezim komunis Jerman Timur ketimbang yang diketahui secara umum.
Buku berjudul "The first life of Angela M." (Hidup pertama Angela M.), mengatakan bahwa Merkel, yang berupaya mendapatkan masa jabatan ketiga sebagai kanselir dalam pemilihan umum federal pada September mendatang, bertanggung jawab atas pendidikan Marxis-Leninis di sebuah unit gerakan sayap muda negara, melebihi peran dengan tugas kebudayaan sebagaimana yang sempat ia sebutkan sebelumnya.
Ditanya mengenai klaim tersebut pada Minggu (12/5) dini hari seusai menyaksikan pemutaran film favoritnya, sebuah cerita roman Jerman Timur tahun 1973, Merkel mengatakan ia selalu berbicara terbuka dan sangat bergantung dengan ingatannya.
"Saya hanya bisa mengingat apa yang bisa diingat. Anda harus menerima ini... apabila ada hal lain yang muncul, saya bisa melanjutkan hidup bersamanya," kata kanselir berusia 58 tahun tersebut. "Yang paling penting adalah saya tidak pernah menyembunyikan apapun."
Klaim buku tersebut diperkirakan tidak akan mempengaruhi peluang Merkel untuk terpilih kembali, namun menaikkan sorotan bahwa masih banyak misteri tentang dirinya meskipun hampir delapan tahun berkuasa di Jerman.
Media Jerman serentak mencetak gambar-gambar Merkel, yang dikenal sangat protektif akan urusan pribadinya, sebagai seorang gadis ramping berusia 20-an tahun sedang berlibur di sebuah pantai di Baltik, menghadiri perkemahan api unggun atau menikmati minuman bersama rekan-rekan semasa pelajarnya, sementara sejumlah komentator berupaya memahami keyakinan politik awalnya.
Merkel berkelakar terkait kemungkinan hal-hal dari masa lalunya yang akan terungkap: "Hal tersebut selalu terjadi kala sesuatu muncul, yang dengan perspektif mantan Jerman Barat akan sangat berbeda, kemudian orang-orang akan berkata `ia belum memberi tahu kita ini` dan `ia belum memberi tahu kita itu`."
"Saya tidak tahu - mungkin ada banyak hal yang tidak saya bicarakan karena tidak ada seorangpun bertanya," ujar dia menambahkan.
Merkel berusia 35 tahun kala Tembok Berlin runtuh pada 1989 dan bekerja sebagai seorang ilmuwan di sebuah institut akademis. Ia menjelaskan masa lalunya apolitis, sangat kontras dengan Presiden Jerman Joachim Gauck, mantan pastor di Jerman Timur yang menggebu-gebu melawan rezim.
Semasa berada di institut penelitian sains, Merkel menyebut dirinya berposisi sebagai petugas kebudayaan bagi Pemuda Jerman Bebas (FDJ), gearakan yang diikuti hampir seluruh remaja Jerman Timur.
Mengomentari perannya dalam buku yang terbit pada 2004, Merkel mengatakan ia mengambilnya supaya bisa lebih sering keluar rumah, mengingat suaminya kerap menginginkan berdiam di rumah saja. Hal tersebut mengacu pada berbagai kegiatan organisasi di luar rumah seperti pembacaan buku oleh sejumlah penulis muda Soviet dan menonton pertunjukan teater.
Buku terbaru kali ini mengulang klaim-klaim sebelunya bahwa perannya adalah sebagai "pejabat agitasi dan propaganda (agitrop)" dan berada di level hirarkis lebih tinggi dibanding yang dinyatakan Merkel sebelumnya.
Kala ditanya pada 2004 terkait peran agitropnya, Merkel mengatakan: "Saya tidak bisa mengingat melakukan agitasi dalam bentuk apa pun. Saya kala itu bertanggung jawab pada bidang kebudayaan."
Pada masa jayanya, FDJ, yang para anggotanya mengenakan pakaian berwarna biru dan berjanji untuk "siap untuk perdamaian dan sosialisme", memiliki lebih dari dua juta anggota. Pemimpin berkuasa lama Jerman Timur, Erich Honecker, merupakan mantan pimpinan FDJ, termasuk juga penggantinya Egon Krenz, demikian Reuters.
(G006/M014)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013