Andai kata status dari Gubernur itu tidak dalam status tersangka, tidak ada persoalan. Saya akan dukung 1.000 persen. Akan tetapi, ini bukan soal teknis, ini soal nonteknis,"Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menilai opsi pemindahan lokasi kejuaraan olahraga antarnegara Islam atau Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 bukan terbentur hal teknis, melainkan pada siapa yang kelak menjadi pihak penanggung jawab.
Hal itu mengingat status Rusli Zainal, Gubernur Riau, yang juga sebagai penanggung jawab ISG untuk daerah telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Maka, dikhawatirkan dapat menjadi masalah yang akan menghambat gelaran ISG yang ketiga itu.
"Andai kata status dari Gubernur itu tidak dalam status tersangka, tidak ada persoalan. Saya akan dukung 1.000 persen. Akan tetapi, ini bukan soal teknis, ini soal nonteknis," kata Roy di sela kunjungannya ke Riau, Senin.
Pelaksanaan ISG rencananya berlangsung pada tanggal 22 September--1 Oktober setelah mundur dari tanggal 6--17 Juni karena lokasi yang sebelumnya menjadi tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 masih banyak kekurangan.
Selain itu, lanjut dia, juga masalah belum selesainya perkara penyelesaian utang sebesar Rp240 miliar saat pembangunan sarana olahraga.
"September masih lama, segala kemungkinan bisa terjadi," ujar Roy, masih terkait dengan status Gubernur Rusli.
Menurut Roy, jika proses hukum Rusli semakin berlanjut, harus ada pihak yang menggantikan Rusli sebagai penanggung jawab daerah.
Secara struktural, Wakil Gubernur Mambang Mit yang otomatis menggantikan. Namun, ternyata dia sejak awal tidak dimasukkan dalam kepanitiaan sehingga menolak untuk terlibat.
"Apalagi dia mau maju ke pilkada. Jadi, dia tidak mau nanti dikaitkan dengan rencananya itu," jelas Roy.
Bergesernya pelaksanaan ISG menjadi September pun dikhawatirkan Roy karena berdekatan dengan pelaksanaan Pilkada Riau, 4 September, sehingga rawan banyak kepentingan.
(M047/D007)
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013