Jakarta (ANTARA) - Offensive rebound menjadi bahan evaluasi timnas bola basket putra untuk mempersiapkan laga selanjutnya seusai kalah dengan skor 95-55 dari Korea Selatan pada pertandingan babak Grup D Asian Games 2022 di Zhejiang University Hangzhou China, Selasa.
Asisten Pelatih Timnas Basket Putra Johannis Winar mengatakan bahwa Indonesia kekurangan pemain yang bisa mendapatkan bola lewat offensive rebound yang berakhir pada perpindahan penguasaan bola pada lawan.
"Kita tidak punya inside person yang solid untuk offensive rebound, jadi setiap tembakan meleset, berujung fastbreak buat tim lawan," kata Johannis Winar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Berdasarkan statistik pada laman resmi Asian Games 2022 Hangzou, kebanyakan poin yang diciptakan oleh Korea Selatan dilakukan dari fast break atau serangan balik cepat. Tercatat Korsel menciptakan 23 poin dari fast break, sementara Indonesia hanya 4 poin.
Jumlah rebound dari tim Indonesia pun kalah banyak dari Korea Selatan, yakni 52 berbanding 39.
Johannis Winar mengatakan keputusan para pemain dalam melakukan tembakan banyak yang tidak tepat sehingga berujung meleset. Dari situlah para pemain Korea Selatan banyak melakukan fast break.
Selain itu, para pemain Indonesia seringkali melakukan kesalahan yang membuahkan turnover dan memberikan penguasaan bola kepada lawan.
"Di awal gim kita main sedikit nervous dan main dengan tempo yang cepat. Shoot selection yang tidak tepat akibatnya lawan banyak melakukan fastbreak," katanya.
Para pemain Indonesia tidak bisa berbuat banyak melawan tim peringkat 51 dunia FIBA dengan selisih defisit poin mencapai 40 angka.
Di kuarter pertama, Timnas Indonesia yang berada di peringkat 74 dunia versi FIBA, hanya diperkenankan mencetak 8 poin oleh para pemain Korea yang mencatatkan 20 angka di kuarter yang sama.
Bahkan para pemain Indonesia tidak mencetak angka selama 6 menit pertama kuarter awal, setelah Juan Laurent Kokodiputra menciptakan tripoin pertama bagi Indonesia di 30 detik pertama. Pada kuarter pertama itu, Indonesia hanya memasukkan tiga bola ke keranjang lawan, yakni tripoin dari Kokodiputra, tiga angka dari Widyanta Putra Teja, dan dua poin dari Jerome Anthonye Beane Jr.
Kuarter kedua adalah permainan terbaik dari Timnas Indonesia yang mampu mencetak poin terbanyak, yaitu 23 angka sebelum turun minum. Namun di babak kedua, performa para pemain Timnas Indonesia kembali menurun dengan akurasi tembakan yang lebih banyak meleset.
Kesalahan yang dibuat oleh pemain Indonesia tercatat sebanyak 14 kali. Dan dari kesalahan itu bisa dimanfaatkan oleh Korea Selatan menjadi 13 poin. Yudha Saputera menjadi pemain satu-satunya yang mencetak angka lebih dari 10, yakni 15 poin dengan waktu bermain selama 24 menit.
Dengan hasil ini, Indonesia berada di posisi buncit klasemen Grup D bola basket Asian Games, di bawah Korea Selatan, Jepang, dan Qatar. Selanjutnya, Indonesia akan kembali menghadapi lawan berat yakni Jepang pada Kamis (28/9).
Baca juga: Timnas basket putra Indonesia takluk 55-95 dari Korea Selatan
Baca juga: Tujuh pemain berhalangan ikuti TC timnas bola basket untuk Asian Games
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023