Singkawang (ANTARA News) - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal (TNI) Erwin Sudjono mengatakan pihaknya telah mendata kembali seluruh persenjataannya untuk memastikan ada tidaknya senjata ilegal. "Semua sudah kami data kembali termasuk senjata yang digunakan di daerah operasi dalam rangka pengamanan," kata Erwin kepada ANTARA usai menghadiri jamuan makan malam Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dengan Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Laksamana Tan Sri Dato Sri Mohd Anwar Bin HJ Nor, di Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu malam. Ia menjelaskan pendataan atau inventarisasi persenjataan di lingkungan TNI Angkatan Darat termasuk Kostrad rutin dilakukan setiap bulan untuk mencek keberadaan senjata-senjata inventaris. Selain itu penyimpanan senjata-senjata tersebut dilakukan secara ketat. "Setiap gudang senjata memiliki tiga kunci yang dipegang oleh tiga orang berbeda. Jadi salah satu kunci tidak dapat dibuka tanpa dua yang lainnya," tuturnya. Hingga saat ini berdasarkan pendataan terakhir seluruh persenjataan yang dimiliki Kostrad masih lengkap sesuai dengan registrasi yang ada. Beberapa waktu yang lalu, sebanyak 32 senjata yang diduga milik Wakil Asisten Logistik KASAD Brigjen Koesmayadi ditemukan di gudang markas Komando Kopassus di Cijantung. Temuan tersebut merupakan hasil tindak lanjut penyelidikan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat dengan Badan Intelejen Strategis TNI menyusul ditemukannya 145 pucuk senjata berbagai jenis serta puluhan ribu butir amunisi di rumah Koesmayadi di Jalan Pangandaran nomor 15 Kompleks Marina Ancol Jakarta Utara pada Senin (26/6). Hingga saat tim penyelidik telah meminta keterangan dari 31 anggota TNI berkenaan dengan kasus dugaan senjata ilegal Koesmayadi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006