Samarinda (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengembangkan penanaman berbagai varietas unggul padi nasional pada 2014 di 10 kabupaten meliputi 50 kecamatan.
"Sebanyak 50 kecamatan itu tersebar di semua kabupaten (10 kabupaten) di Provinsi Kaltim dan provinsi baru yang sudah dimekarkan, yakni Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)," ujar Kepala Bidang Produksi Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Gunawan Wibisono di Samarinda, Senin.
Masing-masing kecamatan akan mendapat pengembangan lahan sawah seluas 100 hektare (ha) sehingga total yang dikembangkan untuk padi sawah itu mencapai 5.000 ha.
Pengembangan bibit unggul tersebut, kata Gunawan, merupakan program nasional sehingga pengadaan bibit unggul akan didatangkan dari Kementerian Pertanian dengan sistem subsidi.
Untuk harga riil benih padi unggul nasional sebesar Rp8.500 per kilogram (kg), tetapi karena petani mendapat subsidi dari Kementerian Pertanian sebesar 75 persen, maka harga benih yang harus dibeli petani hanya sekitar 2.000 lebih per kg.
Selain mendapat harga benih bersubsidi, petani juga mendapat pupuk bersubsidi sehingga masyarakat petani akan terbantu untuk mengembangkan tanaman padi unggul tersebut.
Pengembangan bibit unggul nasional bersubsidi diperuntukkan bagi kawasan yang masih berkembang, sedangkan untuk kawasan yang sudah mapan sistem bercocok tanamnya tidak diberlakukan subsidi, karena tidak dibantu pun masyarakat sudah sadar akan pentingnya menanam padi.
Selain bantuan dari pemerintah pusat, lanjutnya, program dari Pemprov Kaltim juga ada, yakni berupa pengembangan bibit unggul lokal untuk enam kebupaten, seperti Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Bulungan, Malinau, dan Nunukan.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013