Lebih 2.000 lulusan baru Universitas Mataram 2023 diwisuda

Jadilah 'agent of change', agen perubahan bagi bangsa ini melalui kerja keras, kreatif, inovatif dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan

Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, mewisuda sebanyak 2.073 lulusan baru 2023 yang terdiri atas empat doktor, 126 magister, 1.761 sarjana, 125 diploma dan 57 profesi dokter.

"Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan wisudawati. Kerja keras saudara selama bertahun-tahun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, suka dan duka telah membuahkan hasil," kata Rektor Unran, Prof Bambang Hari Kusumo, PhD di Mataram, Selasa.

Ia merinci sebanyak 1.761 wisudawan strata satu (S1) terdiri atas Fakultas Ekonomi sebanyak 232 orang, Pertanian 221 orang, Peternakan 97 orang, Hukum 319 orang, FKIP 461 orang, Teknik 239 orang, MIPA 72 orang, Kedokteran 56 orang, dan Teknologi Pangan sebanyak 84 orang.

"Dari 1.761 sarjana, 9,7 persen meraih cumlaude, 80 persen sangat memuaskan, dan 8.6 persen memuaskan," tambahnya.

Ia menekankan kepada para wisudawan untuk menjadi pembelajar yang andal, serta dapat menangkap peluang dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era industri 4.0

"Di era revolusi industri 4.0 ini kita dihadapkan pada tantangan baru, untuk itu saudara harus menjadi pembelajar yang handal, juga mampu menangkap peluang dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks seiring dengan kemajuan IPTEK," katanya.

Kondisi ini, kata dia, memaksa kita untuk tumbuh cerdas dengan literasi teknologi dan literasi lainnya guna menambah kemampuan yang mencakup problem solving, kreatif, komunikatif, kolaboratif, berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Lebih lanjut, ia mengingatkan para wisudawan untuk senantiasa menjaga almamater kampus dimanapun mereka berada dan bertugas.

"Jadilah 'agent of change', agen perubahan bagi bangsa ini melalui kerja keras, kreatif, inovatif dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan," demikian Bambang Hari Kusumo.