Jakarta (ANTARA) - DKI Jakarta diproyeksikan akan tumbuh sebagai kota ramah industri perfilman sehingga bisa disejajarkan dengan kota-kota global lain yang lazim menjadi lokasi utama produksi sebuah film.
"Beberapa waktu lalu kami sempat berdiskusi dengan pihak Konsulat Jenderal RI di New York dan pada pertemuan tersebut muncul harapan bahwa Jakarta bisa seperti New York yang ramah untuk syuting film. Jika sebuah film syuting di Jakarta, tentunya menjadi cerita yang menarik wisatawan untuk datang. Kalau pariwisata tumbuh, maka industri seperti restoran, perhotelan, dan lainnya juga ikut berkembang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Andhika Permata saat acara jumpa media gelaran Jakarta Film Week 2023 di Jakarta, Selasa.
Terkait hal tersebut, Andhika mengatakan bahwa saat ini Dinas terus melakukan pendekatan mendalam dengan berbagai pihak di antaranya dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Baca juga: Road to Jakarta Film Week pererat ikatan budaya ASEAN
Selama ini, Andhika melanjutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah merintis sistem perizinan satu platform untuk penyelenggaraan kegiatan atau acara. Gagasan dari Pemprov DKI Jakarta itu disambut baik oleh Kemenkomarves dan Kemenparekraf dan dapat diterapkan dalam industri perfilman.
"Nantinya, sistem ini akan kami terapkan untuk dunia perfilman dan pilot project (proyek percontohan)-nya berlangsung di beberapa kota, salah satunya Jakarta. Harapannya nanti pada saat entitas tertentu atau rumah produksi yang mengajukan perizinan untuk syuting film, bisa melalui satu platform saja. Ini cita-cita besar kami," kata Andhika memaparkan.
Ketika Jakarta dapat tumbuh menjadi kota nan ramah industri perfilman, maka hal tersebut akan menarik minat para pembuat film sekaligus wisatawan untuk bertandang ke Jakarta. Andhika juga menambahkan bahwa Dinas telah mengantungi referensi sejumlah kota global yang dikenal ramah industri perfilman.
"Tentu kami tidak bisa bergerak sendirian karena butuh sinergi dengan beberapa kementerian dan pemangku kepentingan lain. Doakan saja bisa cepat terealisasi karena kita tahu bahwa Jakarta tahun depan kan sudah berbeda kondisinya, sudah menjadi Daerah Khusus Jakarta. Kekuatannya ada di ekonomi kreatif dan gerbong pariwisata," kata Andhika.
Baca juga: Jakarta Film Week tahun ini digelar pada 25-29 Oktober
Baca juga: Kenduri Serumpun Melayu bawa pesan kembali ke akar lewat film
Baca juga: Komite FFI 2023 umumkan 22 judul yang masuk nominasi Piala FFI 2023
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023