menanamkan karakter peduli lingkungan kepada peserta didik

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan sekolah peduli lingkungan di SD Negeri 1 Pandowan untuk menanamkan karakter peduli lingkungan kepada peserta didik sejak dini.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo Arif Prastowo di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Sekolah peduli lingkungan Kulon Progo (SekilanKu), memiliki makna filosofi bahwa setiap jengkal lahan yang ada di sekolah harus dipelihara dengan sebaik-baiknya untuk kelestarian alam.

"Yang paling penting dari program SekilanKu adalah menanamkan karakter peduli lingkungan kepada peserta didik," kata Arif.

Ia mengatakan SD Negeri 1 Pandowan bisa menjadi contoh bagi masyarakat terutama satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

“Kami berharap kegiatan ini akan menginspirasi satuan pendidikan yang berada di Kulon Progo," harap Arif.

Baca juga: KLHK anugerahkan Adiwiyata untuk sekolah berkomitmen peduli lingkungan
Baca juga: Peduli lingkungan, 1.500 bibit buah disiapkan untuk sekolah di Sulsel

Kepala SD Negeri 1 Pandowan Sudariyah mengatakan program pengembangan sekolah peduli lingkungan yang memiliki tujuan utama perubahan perilaku, menjadi generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan.

SD Negeri I Pandowan bersama dengan pemangku kepentingan sekolah, sepakat menyusun program pengembangan sekolah peduli lingkungan dengan menetapkan enam komponen meliputi pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, konservasi air, konservasi energi, inovasi terkait penerapan perilaku ramah lingkungan hidup di masyarakat.

"Sekolah peduli lingkungan sebagai program unggulan kami adalah, perubahan perilaku," kata Sudariyah.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan program sekolah peduli lingkungan merupakan upaya mengubah perilaku ramah lingkungan.

“Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan," kata Ni Made.

Apabila tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai maka pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Ni Made juga menyampaikan bahwa saat ini, sekolah di Kabupaten Kulon Progo yang menyandang status Adiwiyata masih berjumlah sedikit. Harapannya untuk ke depan, akan bertambah sekolah dan mampu melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan agar tercapai Kabupaten Kulon Progo yang bersih dan sehat.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo baru 61 dari 509 sekolah yang mempunyai status Adiwiyata, berarti hanya 12 persen sekolah saja.

"Harapannya untuk ke depan akan segera bertambah lagi sekolah yang berstatus Adiwiyata di Kulon Progo dan berusaha merubah perilaku warga sekolah tanpa terkecuali dalam pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup," kata Ni Made.

Baca juga: Sekolah alam Toisapu siapkan generasi peduli lingkungan
Baca juga: Pertamina inisiasi Sekolah Peduli Aliran Sungai di Desa Merbau
Baca juga: 3.871 sekolah sudah berpredikat peduli lingkungan

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023