Mau beli yang 12 kg, mahal.

Batam (ANTARA News) - Warga Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali menggunakan bahan bakar minyak tanah karena gas elpiji 3 kg sulit ditemukan di pasaran.

Warga Perumahan Sei Beduk, Marti, di Batam, Senin, mengatakan sejak pekan lalu mereka telah beralih ke minyak tanah.

"Elpiji 3 kg tidak ada. Di mana-mana kosong. Sekarang saya pakai minyak tanah non subsidi," kata Marti.

Ia menyesali kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke elpiji, karena setelah warga beralih ke gas, bahan bakar itu justru susah diperoleh.

Senada dengan Marti, warga Sagulung, Siparman, mengatakan ia sudah sepekan menggunakan minyak tanah karena sulit mendapatkan elpiji subsidi.

"Gas tidak ada. Mau beli yang 12 kg, mahal. Terpaksalah beli minyak tanah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam Ardiwinata mengatakan pemerintah bersama Pertamina berupaya memecahkan persoalaan kelangkaan elpiji subsidi.

Dalam rapat bersama Pemkot Batam, Pertamina dan Hiswana Migas, kata dia, diketahui kuota elpiji 3 kg Batam berkurang sekitar 1,17 persen dibanding penyaluran tahun sebelumnya.

Pengurangan kuota elpiji subsidi tidak seimbang dengan pertambahan usaha kecil menengah yang justru meningkat drastis.

Untuk mengatasi kelangkaan elpiji subsidi, ia mengatakan Wali Kota akan mengeluarkan peraturan untuk mengatur penyaluran.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013