Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China pada Selasa merilis dokumen tentang rencana pembangunan komunitas global untuk masa depan bersama yang didasarkan pada prinsip keterbukaan, inklusivitas, saling menguntungkan, kesetaraan, dan keadilan
Dokumen yang berjudul "A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions," itu dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara, yang menjelaskan tentang pendekatan baru China dalam hubungan internasional, konsep baru tata kelola global, dan cetak biru baru untuk dunia yang lebih baik, dikutip dari teks lengkap dokumen yang dirilis CGTN.
Dokumen itu juga menguraikan arah dan rencana China dalam membangun komunitas global demi masa depan bersama, yang meliputi membangun globalisasi ekonomi jenis baru, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, dokumen tersebut juga menyoroti komitmen China untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan merata yang didasarkan pada kerja sama dan dialog, bukan pemikiran hegemonik dan zero-sum game.
"A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions" juga menyoroti kontribusi China dalam membangun komunitas global, seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, Inisiatif Peradaban Global, dan peran China dalam menyelesaikan konflik internasional dan regional.
Misalnya, hingga Juli 2023, lebih dari tiga perempat negara di dunia dan lebih dari 30 organisasi internasional telah menandatangani perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan (BRI) dengan China. BRI merupakan inisiatif China, tetapi kesempatan dan pencapaian yang dihasilkannya menjadi milik seluruh dunia, kata dokumen tersebut.
“Ini merupakan inisiatif kerja sama ekonomi, bukan aliansi geopolitik atau militer, dan merupakan proses yang terbuka dan inklusif yang tidak menargetkan atau mengecualikan pihak mana pun,” katanya.
Di antara proyek-proyek BRI tersebut, misalnya, ada Kereta Api China-Laos yang telah beroperasi pada 3 Desember 2021. Jalur kereta api itu memiliki 167 terowongan dan 301 jembatan yang dibangun dalam 11 tahun dengan total panjang 1.035 kilometer.
Pembangunan jalur kereta api ini telah menciptakan lebih dari 110.000 lapangan kerja lokal, dan membantu pembangunan sekitar 2.000 kilometer jalan dan kanal untuk desa-desa di sepanjang jalur kereta api.
Tak hanya itu, proyek BRI juga mencakup Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang menjadi kereta api pertama di Asia Tenggara yang mencapai kecepatan 350 kilometer per jam, dan Kereta Ekspres China-Eropa.
Selain BRI, Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global telah berkembang menjadi landasan penting untuk membangun komunitas global dengan masa depan bersama, menawarkan solusi China terhadap tantangan-tantangan besar yang berkaitan dengan perdamaian dan pembangunan untuk kemanusiaan, tulisnya.
Baca juga: Transportasi barang di Jalur Kereta China-Laos catat peningkatan
Baca juga: "Nanning channel" jadi sarana penting bagi kebijakan pintu terbuka dan kerja sama China-ASEAN
Baca juga: Kerja sama China dengan institut penelitian global untuk pertanian
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023