Palu (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu menggelar pasar murah dengan mensubsidi empat komoditas pangan yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu khusus untuk warga prasejahtera yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
"Empat jenis bahan pangan itu masing-masing di subsidi Rp5 ribu per kilogram," kata Kepala Disperindag Kota Palu Zulkifli usai meninjau pasar murah di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, anggaran pengadaan empat jenis komoditas pangan tersebut senilai Rp30 juta oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, guna memberikan kemudahan akses bagi warga prasejahtera memperoleh kebutuhan pokok.
Syarat warga memperoleh bahan pangan disubsidi pemerintah membawa kartu PKH dan KTP-el, yang mana pembelian beras dalam kemasan dibatasi 10 kilogram per orang.
Ia memaparkan, produk yang disubsidi yakni beras di jual dengan harga Rp40 ribu per sak ukuran 5 kilogram, kemudian tepung terigu Rp8 ribu per kilogram, gula pasir Rp10 ribu per kilogram, dan minyak goreng dalam kemasan Rp9 ribu per liter.
Pasar murah yang berlangsung selama dua hari mulai 26-27 September 2023 sebagai upaya pemerintah melakukan intervensi pengendalian harga pangan, sekaligus menjaga stabilitas inflasi daerah pada momen HUT ke-45 Kota Palu.
"Kami harap masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari rumahtangga," ucapnya.
Zulkifli mengemukakan, Disperindag melibatkan sekitar 25 distributor ikut berpartisipasi, termasuk satu agen elpiji bersubsidi 3 kilogram.
Pihaknya juga akan menambah jumlah komoditas pangan di subsidi khusus pasar murah, karena ketersediaan produk saat ini sudah menipis di hari pertama dengan estimasi anggaran Rp15 juta.
"Dari kegiatan ini harga komoditas pangan relatif lebih terjangkau, bawang merah misalnya harga pasar Rp20 ribu per kilogram, di pasar murah Rp18 ribu per kilogram. Rata-rata komoditas pangan utama yang di jual di wadah ini terjadi selisih harga Rp2 ribu dibandingkan pasar tradisional," tutur Zulkifli.
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023