Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi belum bergerak nilainya masih di posisi Rp9.730 per dolar AS.
"Sentimen positif di pasar uang cukup minim, namun pergerakan nilai tukar rupiah masih dalam penjagaan BI," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan mata uang rupiah minim fluktuasi setelah merespon data produk domestik bruto (PDB) di kuartal I yang diluar ekspektasi, namun hal itu dapat diimbangi dengan penurunan tenaga kerja.
Ia mengatakan sentimen yang mempengaruhi laju nilai tukar rupiah antara lain peringatan dari Moody's yang kemungkinan akan melakukan seperti yang dilakukan Standard & Poor's (S&P).
"Untuk saat ini, Moody's masih mempertahankan peringkat Indonesia di level 'Baa3' dan belum menurunkan outlook stabilnya. Kekhawatiran itu memunculkan spekulasi hingga akan tertundanya peringkat layak investasi (investment grade) Indonesia," katanya.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova menambahkan cadangan devisa Indonesia yang meningkat akan membuat Bank Indonesia memiliki kemudahan untuk menjaga fluktuasi mata uang rupiah terhadap mata uang Asing terutama dolar AS.
Ia mengatakan mata uang rupiah masih memiliki ruang penguatan seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif.
Sementara pada pukul 09.30 WIB nilai tukar rupiah bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp9.35 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013