Kegiatan pelepasan ekspor 26,5 ton porang kering ini akan dilakukan pada Jumat (29/9) di Pelabuhan Pangkalbalam

Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi ekspor 26,5 ton porang kering, guna mendorong perekonomian masyarakat di daerah itu.

"Kegiatan pelepasan ekspor 26,5 ton porang kering ini akan dilakukan pada Jumat (29/9) di Pelabuhan Pangkalbalam," kata Kepala BKP Kelas II Pangkalpinang Herwintarti di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan sebanyak 26,5 ton porang yang akan ekspor ini telah diolah dalam bentuk chip atau kering, guna mendorong pengusaha agar bisa memulihkan produktivitas dan memproduksi porang menjadi produk jadi.

"Chip porang ini biasanya diolah lagi menjadi tepung glukoman, beras porang dan sebagainya," katanya.

Ia menyatakan saat ini porang dibudidayakan oleh petani di Belinyu Kabupaten Bangka dan Serdang Kabupaten Bangka Selatan.

"Menanam porang ini cukup mudah, karena dia bisa hidup di sela-sela tanaman inti seperti kelapa sawit. Bahkan proses intensif merawatnya hanya di awal-awal saja sehingga bisa menjadi sambilan petani," katanya.

Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mengapresiasi dan mendorong petani untuk mengembangkan usaha pertanian porang ini.

"Apabila porang ini bisa dibudidayakan tentu ini menjadi potensi baru dalam meningkatkan ekspor dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak para petani untuk menanam porang di sela-sela tanaman sawit, karet dan memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami porang ini.

"Cara menanam dan merawat porang tergolong mudah dan diharapkan BKP dapat mensosialisasikan penanaman porang ini secara masif kepada petani," katanya.

Baca juga: Kembangkan 1.000 hektare porang, Gubernur Babel bekali PPL smartphone

Baca juga: Pemprov Babel jadikan BBP Pelempang pusat pembibitan porang

Pewarta: Aprionis
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023