Fasilitas Nursery IGP Pomalaa ini diperuntukkan menanam, merawat, dan mengembangkan tanaman....

Jakarta (ANTARA) - PT Vale Indonesia (PTVI) memulai pembangunan nursery atau pusat pembibitan Indonesia Growth Project (IGP), di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

“Fasilitas Nursery IGP Pomalaa ini diperuntukkan menanam, merawat, dan mengembangkan tanaman yang akan dimanfaatkan untuk mereklamasi lahan bekas tambang, mendukung program penghijauan pemerintah yang sejalan dengan groundbreaking nursery, yakni ‘Selaras Bersama Menghijaukan Bumi’,” kata CEO PTVI Febriany Eddy dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin.

Kehadiran fasilitas nursery disebut sebagai wujud komitmen perseroan dalam menjalankan sustainable mining (praktik pertambangan berkelanjutan), di mana aktivitas reklamasi atau penghijauan beriringan dengan aktivitas pertambangan yang terintegrasi.

Lebih lanjut, fasilitas tersebut akan dibangun pada sebuah lahan seluas lima hektare dengan kapasitas satu juta bibit tanaman per tahun. Bibit-bibit itu dipersiapkan untuk mereklamasi lahan pascatambang di area IGP Pomalaa, serta kebutuhan reklamasi lainnya di Kabupaten Kolaka untuk mendorong penghijauan.

Dalam area nursery, bakal dikembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara guna menunjang kelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan ekonomi lokal, dan penelitian pengembangan. Nantinya, area nursery diintegrasikan dengan Kebun Raya Kolaka, sehingga menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang berharga.

“Fasilitas nursery ini hadir sebagai wujud kolaborasi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, serta mitra PT Vale. Kami tidak hanya memulai pembangunan fisik sebuah nursery hari ini, tetapi juga mewujudkan komitmen kami untuk mendukung masa depan berkelanjutan,” kata Febriany.

Bupati Kolaka Ahmad Safei mengapresiasi aksi korporasi dari PT Vale, karena telah melakukan integrasi antara aktivitas reklamasi dengan pertambangan.

“Saya belum pernah melihat ada perusahaan tambang, melakukan integrasi antara aktivitas reklamasinya dengan pertambangan. Baru kali ini saya melihatnya di PT Vale. Untuk itu, saya berharap seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kolaka bisa menerapkan hal serupa,” ujarnya lagi.

Selain itu, PTVI turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Hasanuddin di Makassar sebagai komitmen menjalankan aspek sosial sesuai prinsip dan standar Environmental, Social, dan Governance (ESG).

PKS menyepakati tiga kegiatan utama yang menjadi fokus kerja sama, yaitu program pemberian beasiswa kepada mahasiswa Prodi S1 (sarjana) Teknik Metalurgi dan Prodi D4 (vokasi) Teknik Pengolahan Mineral, lalu program magang dosen dan mahasiswa di PTVI, serta program inovasi dalam bidang biodiversiti.

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Profesor Adi Maulana dan Director of External Relation and Corporate Affair PTVI Endra Kusuma. Penandatanganan PKS ini sebagai implementasi nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Rektor Universitas Hasanuddin Profesor Jamaluddin Jompa dan CEO PTVI Febriany Eddy pada awal tahun 2023.
Baca juga: Jokowi akui divestasi saham Vale mundur agar untungkan semua pihak
Baca juga: PT Vale komitmen menghadirkan pertambangan berkelanjutan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023