Kami akan terus memantau perkembangan harga di pasar pada intinya bahwa barang tersedia di pasar.
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua berencana melaksanakan operasi pasar sebanyak 20 kali pada September-Desember 2023 guna memantau perkembangan harga bahan pokok di daerah ini.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey, di Jayapura, Senin, mengatakan operasi pasar murah tersebut akan tersebar di lima distrik di daerah tersebut dengan pihaknya juga telah menentukan titik-titik di setiap distrik.
"Kami akan terus memantau perkembangan harga di pasar pada intinya bahwa barang tersedia di pasar kemudian harganya tetap stabil, sehingga terjangkau oleh masyarakat," katanya pula.
Menurut Pekey, setiap Senin Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI bersama pemerintah di daerah rutin melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka untuk mengetahui pertambangan harga ketersediaan pangan di setiap daerah.
"Sehingga ada arahan dan pemantauan hasil kerja dari kementerian atau lembaga terkait untuk bagaimana berkolaborasi dalam rangka melakukan kegiatan pengendalian inflasi seperti operasi pasar," ujarnya.
Dia menjelaskan selain operasi pasar murah, warga juga diimbau memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong untuk menanam cabai dan sayur.
"Ini yang terus kami lakukan, sehingga inflasi di Kota Jayapura hingga kini masih berada di angka 2,30 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan sesuai rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura diketahui harga bahan pokok di daerah itu masih bisa dijangkau oleh masyarakat.
"Meski ada beberapa komoditas seperti beras yang naik, namun masih bisa dijangkau oleh warga tetapi juga komoditas seperti cabai dan bawang merah harganya menurun," ujarnya lagi.
Dia mengatakan ke depan untuk operasi pasar murah, pihaknya akan melibatkan Perum Bulog dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Papua untuk menekan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.
Baca juga: Kantor Pos Jayapura salurkan bantuan pangan ke 10 ribu PBP
Baca juga: Kantor Pos Indonesia salurkan 22,6 juta ton beras untuk ASN di Papua
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023