Pasuruan, (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jatim kini mengembangkan 20.000 bibit pohon beringin yang antara lain untuk penyelamatan sumber air di kawasan Prigen dan sekitarnya. "Sebagian menggunakan stek dan lainnya menggunakan biji. Penanaman di kawasan Prigen itu bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen," kata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Ir Djauhar Asikin, MSi di Pasuruan, Rabu (5/7). Dikatakannya, dari hasil hipotesis menunjukkan adanya gejala bahwa akar tunjang dari pohon beringin yang termasuk dalam marga tanaman ficus itu mampu menyedot air dalam ke atas sehingga bisa memunculkan sumber air yang dangkal. "Ini belum merupakan hasil penelitian, tapi gejalanya seperti itu, yakni setiap ada pohon marga ficus, di situ hampir dipastikan ada mata air. Cuma yang memiliki seperti itu adalah yang ditanam dengan biji, karena yang distek tidak memiliki akar tunjang," katanya. Dikatakannya, saat ini di kawasan Prigen dan sekitarnya banyak perusahaan air minum mineral sehingga sumbernya semakin berkurang. Dengan penanaman pohon beringin itu diharapkan kebutuhan air di kawasan tersebut tidak mengalami gangguan. "Masalah air ini menjadi isu luar biasa karena merupakan kebutuhan mendasar manusia. Karenanya perlu upaya penyelamatan segera dan kami sebagai lembaga pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memulai penyelamatan ini," ujarnya. Selain di Prigen, Kebun Raya Purwodadi juga sudah menanam pohon beringin dengan sistem stek di daerah Cangar, Malang yang sudah berusia sekitar dua tahun. Kini juga direncanakan untuk ditanam di kawasan pegunungan Arjuno, Malang yang sudah banyak mengalami penggundulan. Informasinya, di kawasan Gunung Arjuno banyak masyarakat yang menebang kayu dijadikan arang untuk dijual kembali. Dengan tanaman beringin, hal itu bisa diatasi karena pohon tersebut tidak bisa digunakan untuk dibakar menjadi arang. "Selain itu, kan masih banyak masyarakat yang menganggap pohon beringin itu angker, sehingga takut untuk menebang sembarangan. Diharapkan pohon beringin ini tidak ada yang mengganggu sehingga program penghijauan dan penyelamatan hutan bisa berhasil," katanya. Ia menjelaskan, pengembangan dengan tanam biji itu dilakukan dengan penyemaian di dalam pot plastik dengan usia empat bulan. Bibit itu akan ditanam di lokasi penghijauan pada umur antara satu hingga tahun dengan ketinggian antara 40 hingga 50 sentimeter.(*)

Copyright © ANTARA 2006