Sleman (ANTARA News) - Aparat Polsek Tempel dan Polres Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta masih melakukan penyelidikan terhadap temuan mayat laki-laki beraksesoris "punk" di Sungai Cemplung Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu.

"Ada beberapa luka pada mayat tanpa identitas tersebut. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas maupun dugaan korban tewas dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin.

Mayat yang diperkirakan bersuia 23 tahun tersebut terdapat luka di bagian kepala.

"Ada tiga hingga empat luka mirip bacokan di bagian dahi korban dengan jarak berdekatan selain itu bibir korban juga memar," katanya.

Menurut dia, kedua tangan korban juga diikat memakai tali sepatu. Diduga kuat korban dianiaya sebelum meninggal.

Korban ditemukan dalam keadaaan tertelungkup di dalam air di dekat areal sawah yang menjorok ke bawah dari jalan raya dengan tidak memakai pakaian bagian atas.

Korban berambut pendek dengan kulit kuning langsat itu hanya memakai celana panjang jenis kain dan tampak sobek dibagian tengahnya.

Perwira Unit Reskrim I Polsek Tempel Ipda Budi mengatakan diduga korban merupakan kelompok "punk", dugaan itu diperkuat oleh adanya sejumlah tato di bagian punggung korban.

"Terdapat tato motif kompleks selebar 10 sentimeter di bagian punggung atas korban. Selain itu didekat tato motif kompleks juga terdapat tato gambar wanita," katanya.

Ciri lain yakni korban menggunakan sepatu hak tinggi berwarna hitam yang biasanya juga digunakan oleh anak punk, kata Ipda Budi.

Ciri khusus di sepatu korban dengan simbol tengkorak bertuliskan "The Orak Arik, datang teler pulang kewer-kewer ".

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013