"Pesawat seharusnya berangkat pada Sabtu (11/5) pukul 18.00 WIB, namun sampai Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB belum diberangkatkan," kata salah satu calon penumpang Citilink Ahmad, Minggu.
Menurut dia, sebagian sudah banyak juga yang "refund", sedangkan lainnya memilih menunggu hingga pesawat diberangkatkan pada Minggu pukul 14.30 WIB,
"Banyak calon penumpang yang kelelahan. Sehingga banyak pula yang kecewa dan mengembalikan tiket pesawat," katanya.
Menurut dia, seharusnya para penumpang pesawat itu berangkat pada Sabtu (11/5) pukul 18.05 WIB nomor penerbangan QG 9322.
"Pihak Citilink menunda penerbangan hingga pukul 20.55 WIB. Namun saat itu juga tidak bisa diberangkatkan. Para penumpang lalu diinapkan di beberapa hotel seperti Hotel Jayakarta, UNY dan Sheraton. Mereka baru masuk hotel sekitar Minggu (12/5) pukul 00.30 WIB," katanya.
Ahmad mengatakan, pada Minggu siang, penumpang dijanjikan bisa diberangkatkan sekitar pukul 14.30 WIB dengan pesawat yang sama.
Station Manager Citilink Ahmad Dhani, mengatakan pesawat yang akan mengangkut penumpang itu rusak pada bagian mesinnya.
"Karena suku cadangnya harus didatangkan dari Jakarta maka ada kendala waktu. Tetapi sudah diperbaiki sekarang dan siap terbang pukul 14.30 WIB," katanya.
Ia mengatakan, sebagai pertanggungjawaban, perusahaan memberikan kompensasi berupa selama penundaan penerbangan akomodasi para calon penumpang ditanggung Citilink.
"Begitu juga dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 soal asuransi keterlambatan, bagasi hilang serta kecelakaan. Untuk asuransi penggantian uang sebesar Rp300 ribu bagi calon penumpang yang terlambat diangkut lebih dari 4 jam. Namun, penggantian kompensasi itu berupa vouhcer tiket," katanya.
Ia mengatakan, dari 145 penumpang, ada 45 calon penumpang yang mengembalikan tiket pesawat.
"Bagi yang mengembalikan tiket (refund) tidak mendapatkan asuransi penggantian tiket," katanya.
Pewarta: Victorinus Sat Pranyoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013