Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut imbauan dari NSW Health atau otoritas kesehatan negara bagian New South Wales Australia soal antisipasi agar warganya tidak terpapar rabies dari cakaran atau gigitan monyet adalah hal yang wajar.
“Sama seperti kita yang memberitahu masyarakat jika pergi ke luar negeri tetap waspada hati-hati. Kan sah-sah saja dia mengingatkan keluarganya,” kata Tjok Pemayun di Denpasar, Senin.
Yang pasti, menurut hasil koordinasinya dengan semua pihak terkait hingga saat ini tak ada indikasi terdapat monyet rabies atau bahkan kasus wisatawan mancanegara digigit monyet saat berwisata.
Namun ia tetap berharap kehadiran monyet di objek wisata terutama pura tidak menjadi gangguan bagi wisatawan mancanegara.
Baca juga: Pemprov Bali pasang WiFi gratis di 2.307 titik
“Saya sudah berkoordinasi terkait hal itu, mungkin dia (NSW Health) harapannya biar lebih waspada lagi wisatawan, tapi yang jelas saya sudah koordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan kepala dinas pertanian sampai saat ini memang belum ada indikasi kera rabies yang menggigit wisatawan,” ujarnya.
Sebelumnya, peringatan dari otoritas kesehatan Australia itu ditunjukkan bagi wisatawan dari negara tersebut yang hendak melakukan perjalanan terutama ke Bali.
Mereka diminta berhati-hati pada monyet liar yang berkeliaran di Bali, karena bisa digigit dan dicakar dan berpotensi menyebabkan rabies yang mengancam keselamatan jiwa.
Baca juga: Pastika: Bali berpeluang menjadi pusat keuangan dunia berkelanjutan
Menurut Tjok Pemayun, kewaspadaan tersebut hal yang wajar, namun Bali sendiri telah membekali objek wisata dengan aturan yang ketat sehingga mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Kondisi ini juga tidak mengurangi minat turis Australia untuk mengunjungi Pulau Dewata, sejauh ini kunjungan dari negara tersebut masih menjadi yang tertinggi.
“Tidak (mempengaruhi kunjungan) sih, itu kan mereka hanya mengingatkan agar warganya saat berwisata harus waspada, sama seperti kita menuju ke Taman Safari, walaupun sudah ada kerangkeng kita harus tetap waspada tidak boleh keluar dari mobil, tangannya jangan keluar, jangan kasih makanan, tetap diingatkan dan tetap ke sana,” tuturnya.
Sejak awal tahun 2023, berdasarkan data Dispar Bali kunjungan dari wisman Australia terus bertambah, tercatat hingga Agustus jumlahnya mencapai 847.974 kunjungan disusul India 288.873.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023