New Delhi (ANTARA News) - India hari Sabtu mengatakan negara itu bersama China sedang menyiapkan perjanjian kerja sama pertahanan perbataan yang baru di tengah upaya kedua negara tetangga itu memperbaiki hubungan.
India dan China menghadapi beberapa masalah dari masalah perbatasan yang tiba-tiba muncul dan menyoroti ketegangan yang telah berlangsung lama.
Menteri Luar Negeri India Salman Khursid mengeluarkan pernyataan itu setelah lawatan dua hari yang dilakukannya ke China untuk membuka jalan bagi kunjungan Perdana Menteri China Li Keqiang ke India bulan ini.
Khursid mengatakan kepada para wartawan di New Delhi bahwa utusan khusus India dan China akan melakukan pertemuan dalam beberapa bulan mendatang untuk membahas masalah-masalah itu.
"China beberapa waktu lalu mengajukan proposal Perjanjian Kerjasama Pertahanan Perbatasan. Kami juga telah memberikan saran-saran kami," ujarnya.
Menyangkut dugaan serangan oleh tentara China ke wilayah Himalaya yang diklaim India, ia mengatakan India "tidak akan membahas masa lalu ataupun bersikap menyalahkan".
Ia menambahkan bahwa tuan rumah China bersikap "sangat bersahabat".
India, negara berpenduduk terpadat kedua di dunia, dalam tahun-tahun terakhir telah mencapai peningkatan hubungan dengan China dan mengalami ledakan perdagangan.
Kedua belah pihak bersikap tenang menyangkut pertikaian terakhir, yang berlangsung selama beberapa minggu.
Kurshid mengatakan kedua negara "sama-sama memiliki tekad bahwa insiden-insiden seperti itu jangan sampai merintangi perkembangan yang sangat berarti dalam hubungan kita".
Ketegangan terbaru muncul pertengahan April lalu, ketika India menuduh tentara-tentara China membangun kamp sekitar 20 kilometer di dalam wilayah yang diklaim oleh India.
Beijing membantah tuduhan yang dianggap sebagai "spekulasi oleh beberapa warga India" itu, dengan mengatakan bahwa tentara-tentara China "tidak pernah melanggar garis".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan berkat "upaya-upaya bersama", kedua belah pihak bisa "mengatasi dengan baik" insiden tersebut.
Para analis mengatakan kunjungan Li ke New Delhi yang sedemikian cepat setelah ia memulai jabatannya sebagai perdana menteri pada Maret lalu menunjukkan bahwa China melihat India kian penting.
Hubungan kedua negara diselimuti dengan kecurigaan di kedua belah pihak yang terus berlangsung lama setelah perang perbatasan tahun 1962 di ketinggian Himalaya.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013