Pertama, belanja PCE (indeks harga belanja personal) riil AS diperkirakan akan mendatar pada Agustus, menunjukkan bahwa lonjakan pada pertengahan tahun akan berakhir, dan pertumbuhan secara keseluruhan akan melambat hingga akhir tahun. Kedua, baik AS

Sydney (ANTARA) - Saham-saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin, setelah bank-bank sentral utama pekan lalu memperkuat pesan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sementara investor bersiap untuk data inflasi dari AS dan Eropa.

Pasar juga akan mencari petunjuk lebih lanjut mengenai apakah perekonomian China mendapatkan kembali daya tariknya.

Yen mempertahankan pelemahan di posisi terendah dalam lebih dari sembilan bulan di 148,38 per dolar, setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) tidak melakukan perubahan terhadap kebijakan moneternya yang dovish. Imbal hasil obligasi Jepang bertenor sepuluh tahun menetap pada level tertinggi dalam satu dekade di 0,745 persen.

Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,1 persen pada awal perdagangan Senin, setelah merosot 2,3 persen pada minggu sebelumnya ke posisi terendah baru dalam sepuluh bulan. Lonjakan saham China pada Jumat (22/9) membantu indeks memangkas kerugian sebelumnya.

Nikkei Jepang terangkat 0,2 persen, sementara indeks berjangka S&P 500 maupun indeks berjangka Nasdaq menguat 0,1 persen.

Indeks saham unggulan China CSI 300 melonjak 1,8 persen pada Jumat (22/9) di tengah harapan peningkatan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Ujian terbesar dalam minggu ini adalah angka laba industri pada Rabu (27/9), serta PMI manufaktur dan jasa-jasa pada Sabtu (30/9).

Liburan selama seminggu yang dimulai pada Jumat (29/9) di China juga akan menjadi ujian utama apakah kepercayaan konsumen dan belanja mulai bangkit kembali.

Investor obligasi masih merasa kesal dengan proyeksi suku bunga Federal Reserve AS yang lebih hawkish pada minggu lalu, yang mengejutkan pasar. Ditambah dengan ketahanan perekonomian AS saat ini, pasar meningkatkan spekulasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan secara drastis mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga.

Banyak hal akan bergantung pada data AS. Sebagai tanda melambatnya pertumbuhan, aktivitas bisnis AS pada dasarnya terhenti pada September, dengan sektor jasa-jasa yang besar pada dasarnya melambat pada laju paling lambat sejak Februari.

Bruce Kasman, kepala ekonom di JPMorgan, mengharapkan kabar baik dari hasil inflasi AS dan Eropa minggu ini.

“Pertama, belanja PCE (indeks harga belanja personal) riil AS diperkirakan akan mendatar pada Agustus, menunjukkan bahwa lonjakan pada pertengahan tahun akan berakhir, dan pertumbuhan secara keseluruhan akan melambat hingga akhir tahun. Kedua, baik AS maupun kawasan Euro akan memberikan angka inflasi inti yang rendah," katanya dalam catatan klien.

Pengukur inflasi yang disukai The Fed, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti, pada Kamis (28/9/2023) diperkirakan menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,2 persen untuk Agustus, tidak berubah dari Juli. Data AS lainnya pada minggu ini mencakup PDB final kuartal kedua dan klaim pengangguran mingguan.

Di pasar mata uang, indeks dolar AS masih berdiri kuat mendekati level tertinggi enam bulan di 105,58 terhadap sejumlah mata uang utama.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS sepuluh tahun sedikit berubah pada 4,4519 persen, setelah turun dari level tertinggi 16 tahun di 4,508 persen pada Jumat (22/9). Imbal hasil obligasi dua tahun menetap di 5,1140 persen, setelah turun dari level tertinggi 17 tahun di 5,2020 persen yang dicapai minggu lalu.

Harga minyak lebih tinggi pada Senin pagi, tidak jauh dari level tertinggi dalam 10 bulan. Minyak mentah berjangka Brent naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 93,73 dolar AS per barel dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan pada 90,47 dolar AS. Harga emas datar di 1.923,88 dolar AS per ounce.

Baca juga: Saham Asia dibuka turun, Fed indikasikan suku bunga tinggi lebih lama

Baca juga: Saham Asia dibuka melemah di pekan yang padat pertemuan bank sentral

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023