Hangzhou (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Jumat saat menemui Putra Mahkota Kuwait Sheikh Mishal Al Ahmad Al Jaber Al Sabah menyatakan berjanji untuk bekerja sama dengan Kuwait untuk membawa hubungan bilateral ke jenjang baru.

Putra Mahkota Kuwait itu tiba di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur, untuk menghadiri upacara pembukaan Asian Games ke-19 yang dijadwalkan pada Sabtu (23/9).

Xi mengungkapkan bahwa hubungan China-Kuwait telah mencatatkan kemajuan yang signifikan dan menorehkan pencapaian luar biasa di berbagai bidang kerja sama.

Dia mengatakan Kuwait merupakan negara Teluk Arab pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China sekaligus negara pertama di Timur Tengah yang menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra dengan China.

China senantiasa mendukung Kuwait dalam menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya, ujar Xi.

Dia memuji Kuwait yang berpartisipasi aktif dalam kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (BRI).

China siap bekerja sama dengan Kuwait untuk memperkuat sinergi strategi pembangunan; meningkatkan kerja sama dalam bidang investasi, energi, infrastruktur, tata kelola lingkungan, ekonomi digital, dan bidang-bidang terkait lainnya; memajukan kerja sama dalam penegakan hukum, keamanan, dan kontraterorisme; serta mendorong pertukaran budaya dan pertukaran antarmasyarakat, ungkap Xi.

China berharap Kuwait terus mendukung strategi revitalisasi pedesaan China dan menyediakan lingkungan pasar yang adil, transparan, dan nondiskriminatif bagi perusahaan-perusahaan China yang berinvestasi di Kuwait.

Putra Mahkota Kuwait menyampaikan kepuasan atas pencapaian kerja sama bilateral antara negaranya dan China.

Dia mengungkapkan bahwa Kuwait akan dengan tegas mendukung dan berpartisipasi aktif dalam BRI, Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global.

Kuwait akan tegas mematuhi kebijakan Satu China, mendukung China dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti China, memperdalam kerja sama bilateral di berbagai bidang, dan meningkatkan komunikasi serta kerja sama dengan China di Timur Tengah dan kawasan Teluk, kata dia.

Setelah pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan pernyataan bersama tentang rencana kerja sama China-Kuwait dari 2024 hingga 2028, dan dokumen kerja sama bilateral di berbagai bidang termasuk energi terbarukan, infrastruktur, dan tata kelola lingkungan.

Sejumlah tokoh pemimpin senior China termasuk Cai Qi, Ding Xuexiang, Wang Yi, dan Shen Yiqin turut menghadiri kegiatan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023