Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kendati kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat, potensi ekspor kelompok usaha tersebut masih sangat jauh tertinggal dibandingkan usaha kelompok besar, yaitu 14,76 prosen berbanding 83,24 prosen. Karena itu, Presiden Yudhoyono di Jakarta, Rabu, meminta berbagai pihak agar berupaya meningkatkan daya jual produk UKM guna dapat lebih bersaing, baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri. "Tantangan kita ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya jual produksi UKM menembus pasar internasional," kata Presiden, ketika membuka pameran produk unggulan koperasi dan UKM di Sme`sco Promotion Center (SPC), Jakarta. Yudhoyono mengemukakan dalam konteks usaha ekononomi Indonesia tahun 2006, di luar usaha pertanian, usaha mikro dan kecil telah mencapai 19,3 juta kegiatan atau sebesar 77,7 persen, usaha menengah 5,2 juta atau 21 persen, dan usaha besar 500.000 atau 2 persen. Sementara jika dikaitkan dengan struktur eskpor Indonesia tahun 2005, potensi UKM justru baru mencapai 14,76 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan ekspor usaha besar yang mencapai 85,24 persen. Presiden menganggap kendati potensi pasar dalam negeri besar, jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 120 juta orang, namun orientas pengembangan UKM ke depan harus lebih menuju kemampuan bersaing dalam percaturan global. Ia melihat bahwa sebenarnya banyak produk UKM yang memiliki kualitas dan harga yang dapat bersaing di pasaran, namun masih terdapat kesenjangan antara potensi pasar dengan kemampuan kelompok UKM dalam mempromosikan produk-produk mereka. Masyarakat Indonesia, juga dinilainya belum terlalu membantu UKM untuk berkembang, yaitu cenderung masih belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap produk-produk yang dihasilkan UKM. "Masih ada demam membeli barang-barang dari luar negeri. Padahal di dalam nengeri juga tidak kalah, bahkan sebagian produk dalam negeri lebih baik dibandingan produk luar negeri," katanya. Karena itu Presiden mengajak bangsa Indonesia untuk lebih bagnga terhadap produk-produk yang dihasilkan UKM dalam negeri. "Saya pada tahun-tahun terakhir cukup banyak membeli produk dalam negeri karena produk-produknya bagus, murah, dan karena saya cinta produk kita sendiri," kata Yudhoyono. Saat ini yang dibutuhkan UKM, katanya, adalah kesempatan yang luas untuk mempromosikan komoditi unggulan mereka. Sejalan dengan itu, ia meminta semua daerah di Indonesia untuk memiliki galeri, outlet dan pusat-pusat promosi. Ia melihat upaya mendirikan pusat promosi sudah dimulai di daerah-daerah tertentu, antara lain Makassar, yang antara lain menampung promosi produk-produk andalan dari kawasan timur Indonesia. "Saya beraharap daerah-daerah lainnya segera menyusul membangun pusat-pusat promosi," kata Presiden. Usai membuka secara resmi pameran Sme`sco ke-4, yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-59 tahun 2006, Presiden yang antara lain didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Menneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali menyempatkan diri untuk meninjau pameran di gedung SPC yang diikuti oleh sekitar 600 pengusaha kecil dan menengah. (*)
Copyright © ANTARA 2006