Menurut Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Simeulue Alwi, 576 kepala keluarga meninggalkan rumah dan mengungsi sementara di sejumlah tempat penampungan.
Seorang bocah, Andri (5), meninggal dunia tertimpa pohon kelapa di rumahnya di Desa Miten, Simeulu Barat. Selain hujan deras, Simeulue juga dilanda angin kencang, kata Alwi.
"Namun sejauh ini tidak ada laporan korban terkait dengan banjir, kecuali warga yang meninggal akibat tertimpa pohon kelapa," sambungnya.
Alwi menyebutkan, pemerintah telah mendirikan tenda darurat di sejumlah lokasi untuk menampung pengungsi, selain masjid-masjid di Pulau Simeulue yang berjarak sekitar 100 mil dari pesisir pantai Kabupaten Aceh Barat.
Pemkab Simeulue telah mendistribusikan bantuan logistik untuk membantu kebutuhan korban banjir bandang yang dinilai terparah sejak belasan tahun lalu, katanya.
Banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Simeuleu tidak bisa dilalui kendaraan.
Anggota DPRK Simeulue Rahmad meminta Pemerintah Aceh dan BNPB Pusat turun tangan membantu korban banjir ini.
"Sebab, kami khawatir rekonstruksi pascabencana tidak sanggup jika hanya mengandalkan dana APBK Simeulue," kata Rahmad.
Pewarta: Azhari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013