Kolom abu setinggi 700 meter terlontar akibat letusan yang terjadi di Gunung Semeru, Provinsi Jawa Timur. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung karena rawan lontaran batu.
Selain itu, berita salat Istisqa—diagendakan Pemerintah Kabupaten Bekasi di Jawa Barat—yang memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan juga relevan untuk dibaca.
Berikut rangkuman berita-berita terpopuler selengkapnya:
Gunung Semeru meletus
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi letusan abu setinggi lebih kurang 700 meter di Gunung Semeru, Provinsi Jawa Timur.
Kolom abu dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 101 detik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.
Baca selengkapnya di sini.
Bandung usul perpanjang darurat sampah
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyatakan pihaknya akan mengajukan kembali masa perpanjangan kedaruratan sampah di Kota Bandung.
Selama masa perpanjangan kedaruratan sampah, Pemerintah Kota Bandung mencoba merencanakan pengelolaan sampah jangka panjang agar kejadian penumpukan sampah tidak terulang kembali di wilayah tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Gangguan penglihatan anak meningkat diduga akibat gawai
Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai selama masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan pengumpulan data sementara pada tahun 2023, dari rata-rata 1.000 anak yang mengikuti penapisan tercatat 350 sampai 400 anak terindikasi mengalami gangguan penglihatan karena refraksi sehingga membutuhkan kacamata.
Baca selengkapnya di sini.
Salat minta hujan di Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi di Jawa Barat mengajak seluruh warga muslim di daerah itu untuk melaksanakan salat Istisqa dalam rangka ikhtiar meminta hujan kepada Allah.
Salat sunah meminta hujan akan dilaksanakan di Lapangan Plasa Pemerintah Kabupaten Bekasi, Senin lusa (25/9), pukul 08.30 WIB.
Baca selengkapnya di sini.
Kelas orang tua hebat upaya kurangi angka perceraian
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan bahwa kelas orang tua hebat yang diinisiasi oleh BKKBN merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka perceraian di Indonesia.
Melalui kelas orang tua hebat itu, BKKBN berupaya untuk tidak hanya membangun keluarga dari sisi raga saja, tetapi juga dari segi jiwa.
Baca selengkapnya di sini.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023