Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu pagi ditutup menguat, didorong oleh harapan investor Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga (BI-rate) dan penguatan rupiah. Analis Riset PT Danareksa, Yuga Wijanarko, Rabu, mengatakan bahwa Sentimen positif itu dan rencana BI menurunkan BI Rate setelah melakukan pertemuan 6 Juli 2006 nanti akan mengangkat IHSG. Selain itu, lanjutnya, penguatan rupiah juga sebagai pemicu positif pergerakan indeks BEJ. Namun, perdagangan sesi pagi ini berjalan cukup lamban akibat turunnya beberapa bursa regional yang mengalami ketakutan uji coba nuklir milik Korea Utara. Dengan kondisi ini, IHSG yang dibuka turun, berjalan fluktuatif tipis dan akahirnya ditutup naik 5,804 poin atau 0,43 persen ke level 1.343,672. Indeks LQ45 menguat 1,782 poinatau 0,6 persen ke posisi 298,990. Transaksi yang terjadi sebanyak 9.359 kali dengan volume 474,471 juta saham dan nilai Rp695,968 miliar. Saham yang mengalami kenaikan sebanyak 41 dibanding yang turun 33 dan 50 tidak berubah harganya. Lima saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Internasional Nickel (INCO) menguat Rp250 ke posisi Rp19.950, Gudang Garam (GGRM) melonjak Rp200 menjadi Rp9.600, HM Sampoerna (HMSP) terdongkrak Rp200 ke level Rp7.700, Astra Agro (AALI) terdorong Rp200 ke Rp6.900 dan London Sumatra (LSIP) naik Rp200 menjadi Rp3.875. Sedangkan lima saham yang mengalami penurunan terbesar adalah Samudra Indonesia (SMDR) melemah Rp150 ke level Rp7.150, Smart Corporation (SMAR) terkoreksi Rp100 menjadi Rp2.700, Gas Negara (PGAS) merosot Rp100 ke posisi Rp11.300, Astra Internasional (ASII) jatuh Rp50 ke Rp10.600 dan Ades turun Rp50 menjadi Rp1.250. (*)
Copyright © ANTARA 2006