Chengdu (ANTARA) - Pakar perdagangan asal Italia, Gianpaolo Bruno, mengungkapkan optimismenya terkait pasar konsumen China, menekankan peran penting pasar tersebut dalam menghadirkan peluang-peluang emas bagi produk Italia.

Bruno, yang merupakan komisaris perdagangan Badan Perdagangan Italia (Italian Trade Agency/ITA) Cabang Beijing sekaligus koordinator Kantor ITA di China dan Mongolia, menyoroti keunggulan yang saling melengkapi antara produk pertanian Italia dan China.

"China merupakan mitra dagang terbesar Italia di Asia, dan Italia merupakan yang terdepan di antara negara-negara Uni Eropa (UE) dalam hal perjanjian ekspor produk pertanian ke China," kata Bruno kepada Xinhua dalam sebuah sesi wawancara pada Pameran Produk Indikasi Geografis Global (Global Geographical Indications Products Expo) yang ditutup pada Kamis (21/9).

Pameran yang digelar di Luzhou, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 19 September itu merupakan pameran besar sekaligus ajang promosi indikasi geografis lainnya setelah penandatanganan perjanjian penting tentang indikasi geografis antara China dan UE pada 2020.

Italia merupakan tamu pertama yang diundang ke pameran tersebut, dan Paviliun Nasional Italia, yang menempati area seluas 200 meter persegi, memamerkan lebih dari 60 produk indikasi geografis Italia yang disertifikasi di bawah perjanjian tersebut.

Menurut Bruno, Italia memiliki variasi keju terlengkap di dunia, sementara wine serta produk susunya sangat populer di China, terutama di kalangan konsumen muda.

"Generasi baru konsumen China, yang tumbuh di era internet seluler, memiliki perspektif yang unik mengenai gaya hidup, terutama dalam hal makanan. Keterbukaan mereka terhadap budaya yang beragam memainkan peran penting dalam penerimaan dan apresiasi mereka terhadap masakan Italia," ujar Bruno.

Pada 2022, nilai perdagangan pertanian antara China dan Italia melonjak hingga mencapai total 1,7 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.397) terlepas dari merebaknya pandemi COVID-19. Italia mengekspor produk pertanian senilai 830 juta dolar AS ke China, yang sebagian besar terdiri dari produk susu dan wine kelas atas.

Seiring menguatnya interaksi antara kedua negara, semakin banyak pula konsumen China yang melakukan perjalanan ke Italia untuk merasakan budaya wine Italia yang autentik. Bruno menekankan bahwa di saat pertukaran budaya menjadi semakin dalam, produk-produk Italia pun menjadi semakin populer di kalangan konsumen China.

"Implementasi Perjanjian Indikasi Geografis Penting UE-China telah membuka jalan bagi era baru untuk perdagangan produk pertanian dan produk sampingan antara China dan Italia," lanjutnya.

"Dengan penguatan sistem perlindungan kekayaan intelektual China, konsumen China dengan sendirinya akan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang produk-produk indikasi geografis Italia," kata pakar perdagangan Italia itu. "Hal ini, pada waktunya, akan membawa momentum baru bagi para pengimpor yang ingin mempromosikan produk-produk Italia di China."

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023