Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan penerima Nobel Joseph Stiglitz di New York, Jumat, membahas langkah dan strategi negara berkembang untuk dapat meningkatkan pendapatan dan menghapus kemiskinan hingga mencapai kemapanan.
Pembahasan tersebut dilakukan Anwar Ibrahim dalam pertemuannya dengan guru besar ekonomi Universitas Columbia, Amerika Serikat, itu di sela-sela kehadirannya pada Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).
Anwar dalam satu pernyataannya mengatakan kesempatan itu dimanfaatkan mereka untuk bertukar pandangan tentang kebutuhan perekonomian negara-negara berkembang untuk mendapatkan kesempatan yang lebih adil, terutama di tengah keadaan perekonomian dunia yang semakin menantang.
Mereka, menurut Anwar, juga membahas langkah-langkah dan strategi meningkatkan pendapatan dan mengatasi kemiskinan, serta memastikan keberlanjutan.
Pendidikan yang lebih komprehensif juga perlu menjadi fokus guna membangun jati diri dan karakter generasi mendatang, kata Anwar.
Ide-ide yang mengemuka dalam pertemuan tersebut akan dimanfaatkan dan dikembangkan untuk meningkatkan potensi perekonomian negara, katanya.
Pada kesempatan berbeda, Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyinggung upaya Malaysia mendatangkan investor ke dalam negeri, termasuk melakukan pertemuan dengan Google, Boeing, Medtronic dan Siemens Healthineers.
Semua perusahaan tersebut menyatakan keinginannya untuk mengembangkan operasi dan perniagaan mereka di Malaysia, katanya.
Permerintahan Persatuan, kata Anwar dalam cuitannya, akan memfasilitasi dan mendorong investasi untuk memastikan bahwa Malaysia terus menjadi tujuan investasi pilihan di kawasan Asia Tenggara.
Anwar juga telah bertemu dengan pihak perusahaan Fortune 500, dan dengan 200 delegasi di Invest Malaysia New York yang diadakan Bursa Malaysia bersama Bank of America, CIMB, HSBC, Maybank dan Standard Chartered.
Baca juga: Malaysia segera reformasi ekonominya
Baca juga: PM Anwar bahas ekonomi hingga EBT dengan Menlu Korsel
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023