"Kami sudah berdiskusi dengan Pak Wakapolres terkait langkah-langkah apa yang akan kami lakukan," kata Mensos Risma dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Mensos Risma mengarahkan agar empat korban anak ditangani secara intensif oleh Dinas Sosial P3A dan P2KB Kabupaten Banjar bersama dengan Sentra Budi Luhur Banjarbaru dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin milik Kemensos.
Pendampingan bagi para korban meliputi proses hukum di Polres Kabupaten Banjar dan pemeriksaan kesehatan, kondisi kejiwaan, dan kondisi psikologis di RS Suaka Insan.
Tak hanya pendampingan, Kemensos juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada korban dan keluarga korban. Bantuan berupa sepeda, perlengkapan sekolah, perlengkapan kebersihan diri dan nutrisi.
Bantuan ATENSI kewirausahaan juga diberikan kepada orangtua korban seperti usaha warungan, budidaya jamur tiram, dan usaha dagang makanan dan minuman ringan.
Wakapolres Banjar Kompol Faisal Nasution menyatakan bahwa kasus sodomi ini masih dalam proses penyidikan Polres Banjar.
"Petunjuk dan arahan dari Bu Mensos akan kami sampaikan ke dinas terkait untuk dilaksanakan. Saat ini para korban didampingi oleh tim anak dan psikolog," kata Wakapolres.
Baca juga: Mensos Risma beri dukungan psikologis korban rudapaksa Bojonegoro
Baca juga: Kemensos minta pelaku kekerasan seksual dihukum maksimal
Baca juga: Mensos sambut baik kesepahaman lindungi anak dari kekerasan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023