Atas `statement` (pernyataan) tersebut, saya langsung menelepon ke Abraham Samad. Saya minta Ketua KPK menjelaskan napi siapa dan lapas mana yang napi korupsinya sering keluar malam.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menilai pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad yang mengatakan para narapidana koruptor tidak tidur di lembaga pemasyarakatan (lapas) perlu dibuktikan.
"Atas `statement` (pernyataan) tersebut, saya langsung menelepon ke Abraham Samad. Saya minta Ketua KPK menjelaskan napi siapa dan lapas mana yang napi korupsinya sering keluar malam. Abraham menyatakan, sebenarnya belum ada datanya. Kalau ada dia akan infokan saya," katanya dalam siara pers yang diterima Antara, Kamis malam.
Ia menambahkan, pemberitaan bahwa pihaknya kewalahan menangani narapidana korupsi M Nazaruddin tidaklah akurat. "Ketika saya menelepon Ketua KPK untuk menempatkan Nazaruddin di Rutan Guntur, konteksnya adalah untuk pengamanan," katanya.
Ia menambahkan, Nazaruddin pernah berkirim surat untuk ditempatkan kembali di Rutan Mako Brimob. "Pak Amir dan saya tidak setuju. Kami pikir lebih tepat di Rutan Guntur, dengan warga yang jauh lebih sedikit tentunya pengamanannya lebih baik," katanya.
Denny menjelaskan, pihaknya terus melakukan pembenahan di lapas, khususnya untuk narapidana korupsi. Terutama menanggulangi modus keluar lapas dengan izin sakit.
"Karena itu, pada hari Minggu lalu Pak Menteri dan saya telah melakukan sidak ke RS dan lapas. Bahkan, untuk penertiban itu pula dalam minggu inipun kami telah mengirimkan napi-napi yang kasusnya ditangani KPK ke Lapas Sukamiskin," katanya.
Ia menambahkan, di Lapas Sukamiskin, terdapat lebih dari 500 napi, dengan 300 lebih di antaranya adalah kasus korupsi.
Seperti diberitakan Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya menyatakan banyak narapidana korupsi yang tidak tidur malam di lembaga pemasyarakatan (Lapas), namun di rumah masing-masing.
(M041/Z002)
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013