Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengakui bahwa selama ini dirinya tidak memiliki jarak dengan bakal capres Prabowo Subianto walaupun berbeda kubu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini disampaikan Ganjar usai ditanya awak media mengenai alasannya mengunjungi markas relawan pendukungnya bernama "Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR)" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Untuk diketahui, lokasi markas relawan Ganjar itu sangat dekat dengan markas relawan Prabowo bernama Rumah Pemenangan 2024 Prabowo Presiden, di Jalan Imam Bonjol, Menteng. Adapun jaraknya hanya berkisar sekitar 50 meter.
"Semua calon yang punya potensi berpasangan dengan saya, sama jaraknya," kata Ganjar saat ditemui di Graha Pena 98, Menteng, Kamis malam.
Ganjar juga menyampaikan itu setelah mengunjungi RBPR dan markas Graha Pena 98. Kunjungan di dua tempat itu dilakukan secara terbuka, akan tetapi pertemuan antara Ganjar dan pengurus kedua tempat dilangsungkan tertutup.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kemudian membeberkan alasannya mengunjungi markas relawan pendukungnya itu.
Pertama, sambung dia, kunjungan itu disebut dilakukan sebagai penebus janji setelah dia melepas jabatan gubernur dan tinggal di Jakarta.
"Karena, saya sudah tinggal di Jakarta. Saya berjanji dulu untuk berkunjung dengan para relawan. Dan hari ini saya berkunjung ke beberapa posko bertemu dengan kawan-kawan," ucapnya.
Tak hanya itu, Ganjar juga mengaku sudah berkunjung bertemu partai politik pengusung-nya, yaitu PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
Kemudian, dia mengaku sudah mengunjungi dan melihat kerja-kerja Tim Pemenangan Nasional (TPN) untuk kali pertama dalam rapat di Gedung High End, Rabu kemarin.
Baca juga: Gerindra belum pikirkan Prabowo berduet dengan Ganjar
Baca juga: PDIP buka peluang duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024
"Saya betul-betul merasa bangga. Begitu hebatnya mereka membuat sistem itu, bagaimana kerja yang sungguh-sungguh mereka bertemu dengan masyarakat, dengan niat yang sangat baik," tambah Ganjar.
Sebelumnya, pada Rabu (20/9), bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo juga membuka peluang berduet dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," tambah Ganjar.
Namun, Ganjar enggan mengomentari lebih lanjut mengenai kemungkinan dirinya berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Baca juga: Puan: Peluang Ganjar berpasangan dengan Prabowo mungkin saja
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023