Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengecek langsung pengemasan beras bantuan pangan dengan menggunakan teknologi canggih mesin rice to rice (RTR) milik Bulog untuk memastikan semua beras yang disalurkan berkualitas baik.
“Jadi saudara-saudara kita sebanyak 21,3 juta keluarga penerima mendapatkan lagi beras bantuan pangan tahap ke II dengan kualitas baik dari gudang-gudang dan sentra pengolahan Bulog seperti yang kita lihat sekarang ini, jadi dipastikan semua berasnya dalam kualitas baik yang diterima oleh keluarga penerima”, ujar Kepala Bapanas Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Arief menuturkan bantuan pangan tahap pertama untuk tiga bulan penyaluran sudah dilaksanakan dengan baik oleh Bulog sebanyak 640 ribu ton, kemudian dilanjutkan tiga bulan lagi untuk tahap ke II. Sehingga ia perlu memastikan kualitas beras yang disalurkan dengan melakukan peninjauan ke gudang-gudang Bulog agar program tersebut berjalan dengan baik.
Melalui penyaluran beras bantuan pangan sejumlah 640 ribu ton pada September hingga November dan kemudian ditambah dengan beras operasi pasar yang digelontorkan Bulog ke pasar-pasar dan retail-retail, ia meyakini akan mampu meredam kenaikan harga beras.
Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas teknologi mesin pengolahan yang dimiliki untuk mendukung percepatan bantuan pangan tahap II, salah satunya dengan memanfaatkan mesin rice to rice dalam proses pengemasan beras.
“Bulog dibantu dengan pihak transporter, mengakomodir 4 desa di kecamatan dengan total 500 keluarga penerima untuk mendapatkan beras bantuan pangan lebih awal. Untuk di wilayah Jawa Tengah, Bulog telah mengeluarkan beras bantuan pangan sebanyak 12.500 ton”, ujarnya.
Budi Waseso menambahkan sasaran program bantuan pangan adalah masyarakat yang kurang mampu sehingga kebutuhan pangannya tercukupi. Di sisi lain Bulog juga melakukan operasi pasar dengan menjual beras murah ke retail-retail dan pasar tradisional, bahkan Bulog di pasar-pasar tradisional memiliki toko sendiri yang langsung menjual beras operasi pasar dengan kemasan 5 kilogram.
“Pemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menekan kenaikan harga beras,” sebutnya.
Baca juga: Bapanas : Bulog terus banjiri beras di PIBC turunkan harga beras
Baca juga: Redam gejolak harga, NFA gelontorkan 4.500 ton beras ke Pasar Cipinang
Baca juga: Bapanas sebut impor beras terukur tak jatuhkan harga di petani
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023