"Salah satu tantangan itu berasal dari Pemerintah Jepang," katanya usai melakukan kunjungan di pabrik kopi milik PT Aneka Coffee Industry di Sidoarjo, Rabu.
Ia menjelaskan Pemerintah Jepang menengarai kopi yang diekspor sejumlah eksportir nasional mengandung barang berbahaya, seperti kandungan pestisida yang melebihi ambang batas.
"Padahal dari segi stok, Indonesia mampu mengirimkan berapa pun yang diminta pasar Jepang," ujarnya.
Tantangan lainnya adalah semakin beragamnya selera pasar, baik di dalam negeri maupun internasional.
Bahkan, ada beberapa konsumen asing yang mengutamakan syarat higienis saat menyeleksi kopi asal Indonesia.
"Permintaan konsumen berbeda-beda. Ada yang suka kopi instan, kopi `low acid`, 3 in 1, dan kopi jahe," ucapnya.
Pewarta: Slamet Hidayat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013