Fort Bragg, Carolina Utara (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush, yang berusaha membangkitkan dukungan domestik bagi sebuah perang yang tidak populer, berjanji bahwa pasukan AS tidak akan meninggalkan Irak sampai misi mereka tuntas. Dalam pidato pada Hari Kemerdekaan AS 4 Juli di Fort Bragg, Bush melontarkan kecaman terselubung terhadap para Demokrat yang mendorong penetapan jadwal bagi penarikan pasukan dari Irak, lebih dari tiga tahun setelah invasi yang dipimpin AS yang menggulingkan Saddam Hussein. "Penetapan jadwal yang dibuat-buat akan menjadi sebuah kesalahan mengerikan," kata Bush kepada lebih dari 3.000 personel militer dalam pidato yang berulang kali disela oleh tepukan riuh di markas Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS dan Divisi Lintas Udara 82. Ia mengulangi janjinya bahwa penarikan pasukan AS harus berdasarkan atas "saran-saran cermat panglima militer kita". Jendral Marinir Peter Pace, yang menjadi penasihat utama militer Bush selaku ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan sebelumnya pada hari itu, September mungkin merupakan waktu yang "beralasan" untuk memulai penyerahan tanggung jawab yang lebih besar kepada pasukan pemerintah Irak. "Saya rasa kita harus berhati-hati tidak menetapkan batas waktu tertentu mengenai penyerahan tanggung jawab pasukan kepada orang Irak," katanya dalam wawancara di program "Today" NBC. "September tentu merupakan waktu yang beralasan namun kita harus yakin bahwa kondisi di lapangan membenarkan hal itu," tambah jenderal tersebut. Bush berjanji kepada massa yang membawa bendera, "Saya tidak akan membiarkan pengorbanan 2.527 prajurit yang tewas di Irak menjadi sia-sia dengan menarik diri sebelum pekerjaan diselesaikan." Presiden AS itu memperingatkan warganya bahwa mereka akan menghadapi "pertempuran lebih sengit dan lebih banyak pengorbanan". Bush, yang menyinggung pemboman tepat bulan lalu yang menewaskan Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Al-Qaeda di Irak, mengatakan bahwa pasukan-pasukan AS dan Irak terus melakukan ofensif dan berhasil menangkap lebih dari 700 gerilyawan musuh. "Kita tidak akan pernah mundur. Kita tidak akan pernah menyerah dan kita tidak akan pernah menerima apa pun selain kemenangan penuh," katanya. Setelah kunjungan ke Fort Bragg, Bush kembali ke Gedung Putih, Washington DC, untuk perayaaan Hari Kemerdekaan AS. Bush, yang Kamis genap berusia 60 tahun, juga akan merayakan hari ulang-tahunnya dengan pesta pribadi bersama teman-teman dan keluarganya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006