Jakarta (ANTARA) - Laporan "A Closer Look 2023: Mastering Business Expense Management in Indonesia" oleh GoCorp menyebutkan bahwa sebanyak 75 persen perusahaan di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional atau manual untuk proses penggantian pengeluaran (reimbursement).

"Kami berupaya menangkap realitas perusahaan yang ada di Indonesia dan melakukan survei terhadap 400 responden yang berperan mengambil keputusan di perusahaan," ungkap Research Manager of YouGov Indonesia, Dwi Budiarty, dalam sesi diskusi GoCorp Business Report 2023 di Jakarta Selatan, Kamis.

Dwi mengatakan bahwa kebutuhan utama perusahaan adalah perihal transportasi, makanan, dan logistik. Mengacu hasil survei, maka proses konvensional terkait kebutuhan utama tersebut mendorong perlunya integrasi penggunaan software maupun platform agar bisa mencakup digitalisasi proses business expense management secara keseluruhan.

Sementara di lain sisi, sistem reimbursement masih menjadi hambatan utama yang dirasakan mayoritas karyawan dalam mengajukan pengeluaran bisnis sehari-hari.

Baca juga: Gojek luncurkan solusi teknologi terbaru GoCorp

Research Manager of YouGov Indonesia, Dwi Budiarty, dalam sesi diskusi GoCorp Business Report 2023 di Jakarta Selatan, Kamis, (21/9). (ANTARA/Ahmad Faishal)

"Sistem digital tidak harus dilakukan secara langsung, bisa bertahap dan itu terbukti meningkatkan kepuasan. Kalau ada perusahaan masih menerapkan metode manual sekaligus mulai mengadopsi sistem digital, maka kepuasan terhadap sistem juga akan ikut naik. Hal itu membantu mengurangi kekhawatiran perusahaan dari berbagai sisi," papar dia.

Baca juga: Gojek beri transportasi gratis bagi relawan vaksinasi lewat GoCorp

Laporan penelitian GoCorp dilakukan melalui riset terhadap pelaku bisnis, baik yang sudah maupun belum menggunakan GoCorp, serta karyawan perusahaan di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan sepanjang Juli-Agustus 2023 secara kuantitatif dengan survei daring oleh pihak YouGov dan Jakpat, maupun secara kualitatif dengan wawancara langsung oleh Gojek.

Total sampel berjumlah 400 perusahaan dan 313 karyawan yang tersebar di 100 kota/kabupaten di Indonesia menggunakan pendekatan simple random sampling dengan margin of error sebesar 5 persen dan level of confidence sebesar 95 persen.

Dwi menambahkan bahwa manajemen pengeluaran perusahaan yang masih dilakukan dengan cara konvensional atau input manual oleh karyawan memiliki banyak tantangan dewasa ini. Lewat GoCorp, proses pengajuan pengeluaran yang sebelumnya membutuhkan waktu panjang, dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah digunakan oleh siapa saja.

"Ke depan, potensi GoCorp sangat besar, termasuk mengakomodasi tantangan semisal dari perusahaan berskala kecil atau menengah yang masih memiliki kekhawatiran mengenai anggaran. Tentu tiap level perusahaan punya tantangan masing-masing yang bisa dibantu dicarikan solusinya. Pemberian informasi dan edukasi yang terus menerus juga penting terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak karyawan," begitu Dwi memaparkan.

Baca juga: Digitalisasi operasi bisnis menjadi kunci tingkatkan produktivitas

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023