Hangzhou (ANTARA) - Estafet obor Asian Games Hangzhou berakhir pada Rabu (20/9), dengan bintang tenis China Wu Yibing menyelesaikan leg terakhir sebagai pembawa obor.
Dimulai di Hangzhou pada 8 September, estafet obor tersebut diikuti oleh 2.022 pembawa obor yang membawa api Asian Games itu melewati 11 kota di Provinsi Zhejiang dan menampilkan beragam budaya China berikut kisah-kisah masyarakat biasa yang menyentuh hati.
Selama penyelenggaraan estafet obor itu, berbagai atraksi dan situs warisan budaya di kota-kota tersebut ditampilkan, bersamaan dengan kunjungan ke beberapa lokasi ikonik modern seperti Hubin Road dan air mancur musik Danau Barat di Hangzhou.
Estafet obor Asian Games ke-19 resmi dibuka oleh Luo Xuejuan, juara cabang olahraga renang nomor gaya dada 100 meter putri dalam Olimpiade 2004, dan diakhiri oleh Wu Yibing, atlet pertama dari China Daratan yang memenangkan trofi ATP Tour.
Wu, yang merupakan ikon tenis China, kerap menyampaikan pesan semangat dan dukungan kepada rekan-rekannya melalui media. Usai menyelesaikan tugasnya sebagai pembawa obor pada Rabu, Wu mengenang beberapa momen masa kecilnya.
"Saya ingin mendorong generasi muda untuk mempertahankan dan mengejar impian mereka. Kita, generasi muda, bagaikan kobaran api, dan kita memiliki kewajiban untuk menjaganya agar tetap berkobar," katanya.
Para pembawa obor itu berusia antara 14 hingga 84 tahun yang melambangkan semangat inklusivitas Asian Games yang bertujuan untuk melibatkan orang-orang dari segala usia.
Ide inklusif ini juga meluas ke dunia maya, dengan lebih dari 100 juta orang berpartisipasi dalam estafet obor virtual pada platform digital yang diluncurkan pada 15 Juni. Ketika api Asian Games Hangzhou dinyalakan pada 23 September, para pembawa obor digital juga akan bersama-sama "menyalakannya" di dunia maya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023