Di periode puncak kemarau ini, waspada kekeringan meteorologis
Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Nusa Tenggara Barat (NTB) waspada terhadap kekeringan meteorologis pada periode puncak musim kemarau September 2023.
"Di periode puncak kemarau ini, waspada kekeringan meteorologis," kata Prakiraan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Suci Agustiarini, dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Kamis.
Beberapa wilayah, lanjutnya, perlu perhatian karena merupakan wilayah peringatan dini Level Awas yaitu antara lain di Kabupaten Dompu di Kecamatan Kilo, Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Lambitu, Palibelo, dan Wawo.
Kemudian Kota Bima di Kecamatan Raba, Asakota, Rasanae Timur dan Rasanae Barat. Kota Mataram di Kecamatan Mataram dan Ampenan. Kabupaten Lombok Barat di Kecamatan Batu Layar, Gerung, dan Lembar. Juga Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Batuliang, Janapria dan Praya Barat.
Sementara itu Level Siaga kekeringan, kata dia, terdapat antata lain di Kabupaten Dompu di Kecamatan Huu, Kabupaten Bima di Kecamatan Lambu dan Sape. Kemudian di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Praya Barat Daya, dan Pujut. Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Aikmel, Keruak, Montong Gading, dan Sakra Barat. Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Empang, Labangka, dan Rhee, serta Kabipaten Sumbawa Barat di Kecamatan Sekongkang dan Seteluk.
Baca juga: BMKG: Kekeringan di NTB meluas di 2023
"Level Waspada terdapat di Kabupaten Dompu di Kecamatan Pajo dan Kabupaten Bima di Kecamatan Madapangga," katanya.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II September 2023 secara umum dalam kategori rendah, yang hampir merata di seluruh NTB.
Curah hujan kategori menengah terpantau hanya terjadi di sebagian wilayah Lombok Barat bagian utara. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Sigerongan, Kabupaten Lombok Barat sebesar 79 milimeter dasarian.
"Sifat hujan pada dasarian II September 2023 di wilayah NTB bervariasi dari kategori bawah normal (BN) hingga atas normal (AN)," katanya.
Pada dasarian III September 2023 (21 - 30 September 2023) diprakirakan peluang terjadinya hujan sangat rendah. Diperkirakan curah hujan dengan intensitas kurang 20 milimeter/dasarian memiliki probabilitas kejadian kurang dari 10 persen yang merata di seluruh wilayah NTB.
"Pada periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau," katanya.
Baca juga: Meski sempat hujan, BMKG tetap ingatkan potensi kekeringan di NTB
Baca juga: 165 ribu liter air didistribusikan bagi warga terdampak kekeringan NTB
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023