Itu data yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian pada Mei 2013...
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 190 perusahaan asing sedang bersiap-siap untuk menarik investasinya dari Indonesia karena terbebani kenaikan upah tenaga kerja, demikian disampaikan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI).
"Itu data yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian pada Mei 2013, kondisi ini jelas akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HIPPI Suryani Sidik F. Motik, di Jakarta, Rabu.
Pihaknya sangat menyayangkan rencana ratusan perusahaan asing itu untuk hengkang dari Indonesia apalagi sebagian besar perusahaan asing itu berasal dari industri padat karya.Rencana hengkangnya perusahaan asing itu antara lain terjadi karena adanya ketidakpastian investasi, perlindungan terhadap investor yang rendah, hingga kebijakan terkait investasi yang masih kurang kondusif, tambahnya.
Perginya perusahaan asing, jelas Suryani, akan berdampak langsung pada naiknya angka pengangguran kita.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen atau 7,61 juta orang.
Walaupun, kata dia, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di sektor perdagangan sekitar 780 ribu orang atau 3,36 persen, sektor keuangan 720 ribu orang atau 34,95 persen.
"Namun ada sektor-sektor yang mengalami penurunan yakni sektor pertanian 1,3 juta orang atau 3,01 persen dan sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebesar 380 ribu orang atau 6,81 persen," katanya.
Ia berpendapat, tingginya angka pengangguran jika tidak mendapatkan perhatian serius akan menimbulkan permasalahan sosial yang pelik yang akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.
"Ini sangat menghambat iklim investasi kita," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013