Dan karena berkejaran dengan waktu pengerjaannya harus dengan sistem shift jadi tidak ada waktu yang tidak digunakan termasuk di hari liburMedan (ANTARA) - Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara, Syafriel Tansier mengatakan pembangunan stadion utama untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Provinsi Sumatera Utara menelan anggaran sebesar Rp587 miliar.
"Karena ini multiyears kontrak pasti ada anggarannya sampai dengan 2024. Nilai kontraknya itu adalah Rp 587 miliar. Tahun ini kita laksanakan 40 persen dari nilai kontrak itu jadi memang pekerjaan ini kita berkejaran dengan waktu," ujar Syafriel Tansier usai penandatanganan kontrak kerjasama pembangunan Stadion Utama PON XXI tahun 2024. di Medan, Rabu.
Syafriel menjelaskan, pihaknya akan menerapkan sistem kerja bergantian atau shift karena waktu pengerjaan stadion tersebut tidak memiliki banyak waktu.
"Dan karena berkejaran dengan waktu pengerjaannya harus dengan sistem shift jadi tidak ada waktu yang tidak digunakan termasuk di hari libur. Targetnya harus selesai sebelum kegiatan berlangsung," kata Syafriel.
Syafriel menjelaskan Stadion Utama tersebut ditargetkan akan memiliki kapasitas maksimal 25 ribu penonton.
"Itu yang sudah ditargetkan dengan penampungan 25 ribu penonton. Sudah kita buat desainnya karena ini pekerjaan design and build jadi sekalian kita jalan. Makanya dalam kontrak kita ada kontraktor pelaksana ada perencana," sebutnya.
Terkait kendala yang bisa saja terjadi selama masa pembangunan, Syafriel mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk membantu sehingga pelaksanaan pembangunan bisa tetap selesai tepat waktu.
"Sementara ini kita berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Sangat mendukung kegiatan ini. Kami tidak perlu khawatir dengan kendala. Karena sudah kami pantau kalau tidak kami juga tidak berani memilih waktu 11 bulan ini, dengan kesiapan itu juga kami berani memilih," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiyah berharap agar pelaksanaan pembangunan agar menjaga mutu, tepat waktu, dan tertib administrasi.
Selain itu, ia juga berharap Pemprov Sumut untuk menyiapkan manajemen pengelolaan stadion tersebut usai pelaksanaan PON 2024.
“Setelah digunakan kami berharap stadion ini benar termanfaatkan dengan baiknya, kami tidak ingin pascapenyelenggaraan PON stadion ini tidak digunakan," ujar Asiyah.
Baca juga: KONI Pusat gelar "Run For PON" sebagai penanda setahun jelang PON 2024
Baca juga: Kabupaten Aceh Tengah jadi tuan rumah dua cabang olahraga PON 2024
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023